SUARA INDONESIA

Pilkades Serentak di Banyuwangi, Banyak Kades Incumbent Tumbang!

Muhammad Nurul Yaqin - 26 October 2023 | 16:10 - Dibaca 4.39k kali
News Pilkades Serentak di Banyuwangi, Banyak Kades Incumbent Tumbang!
Pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Dok. Suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Kabar cukup mengejutkan pasca-pilkades serentak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Informasi yang dihimpun, banyak kepala desa (kades) incumbent tumbang alias gagal menjabat lagi.

Hasil penelusuran, dari 51 desa yang melangsungkan Pilkades, Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar 20-an petahana tumbang dalam pesta demokrasi itu. Artinya jumlah itu lebih dari separuh dari total petahana yang kembali maju dalam pilkades serentak 2023.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Banyuwangi Ahmad Faisol mengatakan, pihaknya telah menerima informasi soal banyaknya petahana yang gagal kembali memimpin desanya.

Namun, data pasti terkait jumlah petahana yang kalah belum terakumulasi. Ia mengatakan, proses pasca-pencoblosan masih berlangsung.

Panitia pemilihan kades di masing-masing desa masih melaksanakan proses lanjutan. Berdasarkan jadwal tahapan pilkades proses penetapan berlangsung pada 26 Oktober hingga 15 November.

Proses akan dilanjutkan dengan pengesahan pada 16 November hingga 15 Desember. Setelahnya, proses pelantikan dijadwalkan antara 16 Desember 2023 hingga 15 Januari 2024.

"(Fenomena petahana kalah) itu yang sementara kami terima. Tapi hitungan belum resmi gambarannya. Yang resmi nanti laporan dari BPD yang sudah menetapkan calon terpilihnya," kata Faisol, Kamis (26/10/2023).

Hingga saat ini, Faisol menyebut, tak ada hambatan dan kendala usai pelaksanaan pilkades. Pihaknya belum menerima adanya laporan-laporan permasalahan.

"Kita tunggu saja sampai batas waktu yang telah ditentukan, nanti apakah ada permasalahan yang ada di desa," tambah dia.

Jika terdapat permasalahan, penyelesaian akan dilakukan secara bertingkat. Mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.

"Yang jelas kalau ada permasalahan dilakukan secara bertingkat upayanya penyelesaiannya. Mulai BPD, panitia kecamatan, baru jika tidak bisa diselesaikan di tingkat kecamatan, bisa disampaikan pada panitia tingkat kabupaten," kata Faisol.

DPMD berharap, pesta demokrasi di tingkat desa itu akan terjaga kondusivitasnya. Sehingga pemilihan kades bisa berlangsung dan berakhir secara damai dan gembira.

"Harapan kami ini tidak menjadi potensi konflik, melainkan keanekaragaman ini menjadi potensi bagaimana kepala desa yang terpilih dan sudah dilantik nantinya bisa mengayomi semua, baik yang memilih dan tidak," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Danu Sukendro

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV