SUARA INDONESIA, BANJARNEGARA- Bentrokan antara pendukung 57 kepala desa terpilih dan petugas keamanan pada Selasa (30/4/2024) sekira pukul 12.30, tak bisa dihindarkan.
Masa yang tidak sabar menunggu jawaban dari Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, akhirnya beringas dan menjebol pintu gerbang Pendopo Dipayuda.
Melihat masa yang semakin beringas, polisi pun tidak tinggal diam. Beberapa kali masa disemprot dengan water canon dan disusul tembakan gas air mata. Ini agar masa mundur dari pintu gerbang.
Masa yang semakin beringas kemudian melempari dengan batu pos Satpol PP di samping pintu gerbang, hingga mengakibatkan kaca jendela pecah. Selain itu, beberapa pot bunga di depan pendopo juga pecah dan berserakan di jalan raya.
Koordinator Lapangan Wilayah Alun-Alun Kabupaten Banjarnegara, Mustiko Aksan mengatakan, sedikitnya ada 67 pot bunga di area alun-alun yang pecah akibat massa.
"Kejadian pemecahan 67 pot di area alun-alun sekira pukul 13.00 WIB. Dengan adanya peristiwa ini, tentunya kami sangat prihatin. Ini kan fasilitas umum yang tidak salah, kenapa malah jadi sasaran massa," ungkapnya.
Sementara Kapolres Banjarnegara AKBP Erick Budi Santoso, dilansir dari Detik.com mengatakan, jika untuk penanganan demonstran sudah sesuai dengan peraturan Kapolri tentang pengendalian massa.
"Dalam pengamanan ini, selain dari Polres Banjarnegara juga melibatkan petugas Brimob, Polres Purbalingga, Polres Banyumas dan Dalmas Polda Jawa Tengah," katanya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi