SUARA INDONESIA, MAGETAN - Harga telur ayam ras di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terus merangkak naik. Bahkan, setiap harinya naik Rp 1.000. Permintaan telur dari luar kota yang mengalami peningkatan, serta kurangnya stok menjadi pemicu harga telur ayam ras naik.
Selain itu, dalam kurun waktu beberapa tahun ini, peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan juga tidak bertambah. Kondisi ini membuat stok telur stagnan tanpa ada peningkatan. Hal tersebut berdampak pada pasokan telur ayam ras di sejumlah pasar.
Pantauan Suaraindonesia.co.id, harga telur ayam ras di tingkat pengepul per hari ini, Jumat (23/02/2024), sudah mengalami kenaikan di harga Rp 27 ribu per kilogram. Padahal, harga sebelumnya sekitar Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu.
Salah satunya dialami pengepul telur ayam ras yang bermukim di Desa Kiringan, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Sujono. Menurutnya, pesanan telur dari luar daerah, seperti Pacitan, Jogja, Cepu, Blora dan Semarang, saat ini naik signifikan.
Otomatis, untuk memenuhi kebutuhan pasar tradisional di Kabupaten Magetan cukup kesulitan. Ditambah, kata dia, kiriman telur dari para peternak tidak ada peningkatan, akibat tidak bertambahnya jumlah peternak ayam telur ras di kabupaten setempat.
"Saat ini permintaan telur luar kota cukup tinggi, sehingga untuk memenuhi permintaan telur di Kabupaten Magetan sendiri masih kurang. Saat ini, hampir setiap hari naik Rp 1.000," ungkap Sujono.
Diprediksi, harga telur ayam ras akan terus naik karena tingginya permintaan dari konsumen. Dan kenaikan harga telur tersebut juga dibarengi dengan kenaikan harga beras, serta sejumlah kebutuhan pokok lainnya. (*)
Reporter: Yoni Setyo R
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi