SUARA INDONESIA

Dinas PU Pengairan Banyuwangi Dorong Pengembangan Wisata GWD dengan Infrastruktur Dermaga dan Breakwater

Muhammad Nurul Yaqin - 13 September 2024 | 14:09 - Dibaca 1.62k kali
News Dinas PU Pengairan Banyuwangi Dorong Pengembangan Wisata GWD dengan Infrastruktur Dermaga dan Breakwater
Pembangunan dermaga dan breakwater di destinasi wisata Grand Watu Dodol (GWD), Banyuwangi. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi mendorong pengembangan wisata di destinasi Grand Watu Dodol (GWD) melalui pembangunan infrastruktur strategis berupa dermaga dan breakwater. 

Program yang digelontorkan Dinas PU Pengairan ini tidak hanya untuk meningkatkan potensi pariwisata, tetapi juga untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi di daerah tersebut.

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, mengatakan, pembangunan dermaga dan breakwater ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan di kawasan GWD sekaligus menambah daya tarik wisatawan. 

"Destinasi wisata memang membutuhkan dermaga, dan fokus utama kami adalah memastikan lingkungan di sekitar menjadi sehat," jelas Guntur, Jumat (13/9/2024).

Pembangunan infrastruktur ini dilatarbelakangi oleh permasalahan genangan air di muara Sungai Kandangan, kawasan GWD, yang memicu munculnya penyakit malaria di wilayah sekitar. 

Genangan tersebut disebabkan oleh sedimentasi pasir laut yang menutup aliran sungai. Oleh karena itu, breakwater akan dibangun untuk mencegah hal tersebut. 

"Harapannya, dengan adanya dermaga dan breakwater, aliran air akan masuk dengan baik, memperbaiki kualitas lingkungan, dan mendukung pengembangan wisata di GWD," tambah Guntur.

Dari sisi pariwisata, pembangunan ini juga diyakini akan memberikan dampak positif bagi pendapatan masyarakat lokal. Dengan adanya dermaga baru, kapal-kapal wisata yang melayani trip ke Pulau Tabuhan dan Menjangan dapat berlabuh dengan lebih aman. 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) GWD, Abdul Azis, menyebut, selama ini kendala utama bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau-pulau tersebut adalah ombak tinggi utamanya di bulan Agustus. 

“Dengan mini marina yang aman, kapal-kapal wisata bisa berlabuh meskipun ombak tinggi, memberikan keamanan bagi pengunjung,” ujarnya.

Selain itu, Azis juga menjelaskan, pembangunan infrastruktur ini akan memberikan tambahan atraksi wisata baru di GWD. Kawasan muara yang biasanya digenangi air dan menjadi sarang nyamuk malaria nantinya akan disulap menjadi wahana kano, lomba mancing, dan atraksi lainnya. 

"Dengan adanya dermaga dan breakwater ini, akan ada lebih banyak pilihan aktivitas untuk wisatawan, yang pasti ini akan menambah daya tarik GWD," jelasnya.

Langkah Dinas PU Pengairan Banyuwangi ini diharapkan dapat memecahkan masalah lingkungan sekaligus memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. 

Sebagai catatan, pada tahun 2010-2011, wilayah ini sempat mengalami kondisi luar biasa (KLB) malaria yang menelan korban jiwa, akibat buruknya sirkulasi air di muara sungai yang memicu pertumbuhan jentik nyamuk.

Dengan adanya pembangunan dermaga dan breakwater, air di muara akan tersirkulasi lebih baik, mengurangi risiko munculnya penyakit malaria. Guntur menegaskan bahwa proyek ini selaras dengan tugas pokok dan fungsi Dinas PU Pengairan, baik dalam hal pengelolaan sumber daya air maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan wisata.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya