TRENGGALEK - Angka kasus Covid-19 di Trenggalek meningkat, bahkan sebaran Covid-19 juga semakin mengkhawatirkan.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menyiapkan langkah Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
"Langkah yang telah dilakukan sebelumnya kami rasa masih belum maksimal," ungkap Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Jum'at (5/2/2021).
Disampaikan Gus Ipin, meski tengah dilakukan beberapa langkah seperti tracing pasien dan operasi yustisi selama tiga kali sehari, namun semua itu dirasa tetap belum maksimal.
Dengan demikian, seluruh jajaran Forkopimda telah mempersiapkan diterapkannya PSBM untuk dapat menekan angka persebaran Covid-19.
"PSBM akan segera diterapkan, sebagai langkah taktis penanganan Covid-19," tegasnya.
Disampaikan Gus Ipin, Trenggalek sekarang masuk masa kritis, dari 100 orang yang dilakukan tes. Hampir 45 orang yang positif, dan tiap 1 orang berpotensi menularkan kepada 2 orang lainnya.
Gus Ipin juga memaparkan tentang penerapan PSBM, penerapan PSBM tentu bukan tanpa resiko. Terutama dalam hal konsekuensi pelaksanaannya.
"Seperti harus adanya kontribusi pemerintah dalam pemenuhan logistik masyarakat di daerah yang dibatasi," ujarnya.
Pemberlakuan ini agar semakin efektif, dalam PSBM juga harus melibatkan local leader untuk mendapat dukungan dan simpati masyarakat.
"Semua tokoh lokal di setiap desa diajak kolaborasi untuk mengambil peran dalam memberikan contoh dan ajakan penegakan protokol kesehatan 5M," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Rudi Yuni |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi