SURABAYA - Upaya pemulihan ekonomi yang digelorakan Pemkot Surabaya membutuhkan beberapa strategi. Salah satunya memperkuat sektor digital.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno mengatakan, penguatan digitalisasi pada pasar tradisional merupakan langkah yang tepat. Namun, hal itu juga membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak penyedia jasa online.
"Platform digital untuk pasar tradisional harus didesain sedemikian rupa sehingga menghadirkan pengalaman mendekati 'serasa berbelanja langsung' di pasar bagi para konsumen, khususnya ibu-ibu rumah tangga," ujar Anas, Selasa (5/10/2021).
Ia mengungkapkan, dengan adanya platform dalam pasar tradisional bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumennya.
"Pengalaman melihat, memilih dan menawar barang secara langsung melalui video dan suara sangat penting dihadirkan dalam dalam platform digital pasar tradisional," jelasnya.
Menurutnya, penerapan digitalisasi pasar tradisional sangat mempermudah antara pedagang dan pembeli di tengah pandemi virus sekarang ini. Hanya saja, masih ditujukan untuk konsumen lokal.
"Hal ini khususnya terkait kebutuhan bahan-bahan segar maupun produk lainnya yang perlu diperoleh ibu-ibu rumah tangga tanpa menunggu waktu lama setelah selesai transaksi," katanya.
Ia mengatakan, fungsi platform digital tidak hanya menghubungkan pedagang pasar tradisional dengan konsumen lokal.
"Platform ini juga dapat berfungsi secara otomatis mencatat setiap transaksi yang dihasilkan para pedagang ke dalam jurnal akuntansi yang mudah mereka pahami," terangnya.
Sehingga, lanjut Anas, jika konsep platform digital pasar tradisional ini dapat diimplementasikan, tidak hanya pasar tradisional dapat bertahan di era disrupsi, tetapi kehadirannya akan mendorong lahirnya kegiatan ekonomi dan lapangan kerja baru.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi