MALANG- Fakultas Sains dan Tekonologi (FST) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang akan segera menerapkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Direktur Jendral Pendidikan nomor 7290 tahun 2020, tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada kurikulum program studi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di semester ganjil 2021/2022.
Dekan FST UIN Malang Dr Sri Harini menjelaskan, terdapat tiga skema kegiatan MBKM yang akan dilakukan, diantaranya.
Magang di dunia industri untuk mahasiswa S1 Teknik Informatika dan Arsitektur, mahasiswa dapat belajar pada perguruan tinggi di luar UIN Malang dan Mahasiswa perguruan tinggi yang lain dapat belajar di UIN Malang.
Dengan dibukanya program pertukaran mahasiswa MBKM, maka dapat memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di berbagai aktivitas pembelajaran sebagaimana yang diinginkan.
“Kali ini kami menerima enam belas mahasiswa yang merupakan perwakilan dari dua belas perguruan tinggi, untuk melakukan pembelajaran di UIN Malang dengan melibatkan sekitar 27 dosen,” jelasnya.
Sementara itu, terdapat 80 mahasiswa FST UIN Malang yang akan menimbah ilmu di dua belas perguruan tinggi, diantaranya. FMIPA Universitas Jember (UNEJ), FST UIN Ar-Raniry Aceh, FST UIN Sumatera Utara, FST UIN Raden Fatah Palembang, FST UIN Syarif Kasim Riau, FST UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, FST UIN Sultan Maulana Hasnuddin Banten, FST UIN Sunan Gunung Jati Bandung, FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, FST UIN Walisongo Semarang, FST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan FST UIN Sunan Ampel Surabaya.
Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan UIN Malang Dr Isroqunnajah mengungkapkan, program MBKM tersebut dapat menjadi ajang untuk mencari pengalaman dan relasi seluas-luasnya.
Selain itu, sebagai momentum silaturrahmi akademik dengan merasakan budaya dan sistem belajar yang berbeda di kampus lain.
“Tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi akademik, tapi juga untuk mencari pengalaman dan relasi yang luas. Selain itu dapat merasakan budaya akademik dan sistem belajar dari kampus lain juga,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, program yang dapat menyatukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini terdata secara resmi dalam Pangkalan Data (PD) Dikti dan pendaftarannya telah dibuka dengan sistem daring sejak, Rabu (21/9/2021).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi