SUMENEP- Gelaran Sumenep Job Fair 2022, mendapatkan atensi yang sangat baik dari masyarakat. Hal itu terlihat dari padatnya pelamar yang mendaftarkan diri di pameran lowongan kerja tersebut, Rabu (16/11/2022).
Seperti diketahui sebelumnya, setelah vakum selama tahun 2020 dan 2021, karena adanya pandemi Covid-19. Sumenep Job Fair kembali digelar, dengan menghadirkan 1200 lowongan kerja, yang berasal dari 21 perusahaan dan 4 instansi pemerintah bagi masyarakat. Sehingga tak heran jika peminat di event kali ini terpantau cukup padat, dari berbagai kalangan.
Suksesnya acara tersebut, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep berencana untuk menggelar kembali event serupa di tahun depan, dengan menghadirkan sekitar 50 perusahaan dan instansi pemerintah.
"Untuk tahun depan kami upayakan ada sekitar 40 sampai 50 perusahaan yang ikut serta dalam Sumenep Job Fair," ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Sumenep Abd Rahman Riadi kepada media, Rabu (16/11/2022).
Dengan begitu, dirinya yakin peluang kerja bagi pengangguran yang ada di Kabupaten Sumenep khsusnya, akan semakin luas.
Hal itu, dianggapnya akan membawa dampak postif bagi penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sumenep.
Kendati demikian menurutnya, rencana Sumenep Job Fair yang akan diselenggarakan setiap tahun, perlu memperhatikan dan menyesuaikan dengan alokasi anggaran yang disediakan.
"Tentu bisa dilakukan, tapi kami juga perlu untuk menyesuaikan dengan alokasi anggaran," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi mengungkapkan Sumenep Job Fair sangat perlu untuk dilakukan. Karena telah menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka pengangguran.
"TPT kita 1,36 persen dan itu adalah yang terbaik di Jawa Timur. Sumenep Job Fair menjadi salah satu upaya kita untuk mencapai hasil tersebut," katanya kepada media.
Bahkan jika memungkinkan, dirinya berencana untuk mengadakan event tersebut, setiap enam bulan sekali. Sehingga penyerapan tenaga kerja nantinya akan lebih cepat dan banyak.
"1, 36 persen saja, yang antri sudah begini. Jadi saya rasa ini memang perlu untuk dilakukan," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi