MOJOKERTO, Suaraindonesia.co.id - Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari, mengirimkan pesan penting kepada masyarakat. Ia mengajak seluruh komponen untuk menjaga persatuan dalam perbedaan dalam menyambut perayaan Idul Adha tahun 2023 ini.
Untuk perayaan Idul Adha 1444 H sendiri ditetapkan pada tanggal 28 Juni oleh Muhammadiyah dan tanggal 29 Juli 2023 oleh Pemerintah.
Oleh karena itu, Ika mengingatkan agar perbedaan tersebut tidak digunakan sebagai alasan untuk memecah belah masyarakat.
"Perbedaan tidak harus diperdebatkan, yang terpenting bagaimana menjaga kerukunan dan kesatuan di Republik Indonesia ini," ujar Ning Ita sapaan akrabnya saat membuka acara Takbir Idul Adha di Shaba Krida Tama Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Rabu (28/06/2023).
Takbir Idul Adha 1444 H merupakan rangkaian kegiatan perayaan HUT Kota Mojokerto ke-105. Dalam kesempatan itu, Wali kota Ika juga mengajak semua pihak untuk bersyukur dan bersilaturahmi.
Menurutnya, setiap kegiatan pasti memiliki manfaat, dan semua orang dapat merasakan manfaat tersebut.
"Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penting bagi semua stakeholder untuk bersinergi dan menyatukan visi dalam setiap program yang direncanakan," katanya.
Ika dalam kesempatannya juga mengajak semua orang untuk merenung dan merefleksikan diri apakah sudah menjadi manusia yang ikhlas, seperti nabi Ibrahim dan Ismail.
Diketahui, dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah menghadapi pandemi COVID-19 yang berubah menjadi endemi. Dan semua patut bersyukur, bangsa Indonesia mampu melewati badai dan tsunami pandemi ini.
"Mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah ikhlas menghadapi ujian dan cobaan yang diberikan. Seperti nabi Ibrahim dan Ismail, mari kita mengambil inspirasi dari ketabahan dan kesabaran mereka," ujar Wali kota Ika.
Tak lupa, Wali Kota Ika mewakili Pemkot Mojokerto menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H
"Kami mengucapkan selamat Idul Adha 1444 H atas nama Pemerintah Kota Mojokerto," ucapnya.
Dalam takbir Idul Adha yang penuh makna itu, ada seorang bocah yang menginspirasi banyak orang dengan dedikasinya yang luar biasa. Namanya adalah Azzam, seorang bocah bersuara emas yang memiliki kondisi yang berbeda dari anak-anak pada umumnya.
Ia terlahir tanpa kelopak mata, namun demikian, Azzam dikenal sebagai sosok yang memiliki suara indah.
Azzam merupakan salah satu vokalis pilihan Nahdlatul Ulama (NU) yang akan membawakan lantunan Shalawat Asyghil bersama tiga vokalis cilik lainnya.
Meskipun menghadapi tantangan yang berat, Azzam tetap memberikan yang terbaik dalam menyampaikan takbir, tahmid, dan sholawat pada malam Takbir kali ini. Bakat dan semangatnya yang luar biasa telah menginspirasi banyak orang.
Suara emasnya yang merdu menghiasi takbir Idul Adha yang digelar Pemkot Mojokerto ini dan menarik perhatian yang hadir. (Adv) (Tsabit)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi