JAKARTA - Sejumlah pengungsi Rohingya memuji Amerika Serikat terkait pengakuan resmi Genosida oleh rezim tentara Myanmar kepada muslim minoritas Rohingya.
Para pengungsi ini, melarikan diri untuk menyelamatkan diri ke Bangladesh dan disambut baik oleh negara itu.
Peristiwa berdarah intimidasi pembunuhan terhadap muslim Rohingya sebanyak Rp 9.000 orang.
Sementara 840.000 warga melarikan diri ke Bangladesh dan negara tetangga secara periodik selama dua tahun.
Kekejaman sadis itu, panglima angkatan bersenjata Myanmar yang dikenal di Birma telah dikenai sanksi Amerika karena kekejamannya.
"Sudah lama mulai 1962 pemerintah Myanmar menyiksa kami dan komunitas lain termasuk Rohingya," sebut Sala Uddin, salah seorang pengungsi di Bangladesh kepada Associated Press sebagaimana dilansir VOA.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara Festiyanti |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi