SUARA INDONESIA

PVMBG Tambah Dua Alat Pemantauan Gunung Raung

Muhammad Nurul Yaqin - 10 February 2021 | 19:02 - Dibaca 2.08k kali
Peristiwa PVMBG Tambah Dua Alat Pemantauan Gunung Raung
Gunung Raung mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian 1.000 hingga 2.000 meter, asap erupsi terlihat kebabyakan tertutup kabut, Rabu (10/2/2021). (Foto: PPGA Raung for Suaraindonesia).

BANYUWANGI- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menambahkan sebanyak dua alat pemantauan Gunung Raung yakni GPS atau atau Global Positioning System.

Dua alat GPS tersebut dipasang di lereng Gunung Raung. GPS itu berfungsi untuk pengamatan atau pemantauan deformasi gunung api.

"Pemasangan dilakukan pada Senin 8 Februari kemarin di dua titik. Satu di Silo Jember dan satu lagi di Sumberwringin Bondowoso," kata Mukijo, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Rabu (10/2/2021).

Mukijo mengatakan, GPS yang dipasang di lereng Gunung Raung tersebut berasal dari PVMBG Bandung.

GPS merupakan sistem satelit navigasi yang membantu menentukan posisi yang berbasis pada pengamatan satelit GPS. Cara kerjanya atau operasionalnya di gunung api, dengan survei GPS yakni menempatkannya pada titik yang ditetapkan koordinatnya dengan GPS.

Dengan penetapan titik secara akurat dan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat pada kecepatan perubahan koordinat di titik itu, maka karakteristik ground deformation pada tubuh gunung api dapat dihitung dan selanjutnya dipelajari.

Pemantauan deformasi dilakukan dengan menggunakan GPS secara episodik atau kontinyu.

"Kalau untuk total GPS yang terpasang untuk Gunung Raung ada lima unit. Dua diantaranya ada di Banyuwangi yakni di PPGA Raung dan di Glenmore, satu lagi ada di Jampit Bondowoso," ungkap Mukijo.

Selain pemasangan GPS, upaya pemantauan gunung setinggi 3.332 mdpl itu juga menggunakan uji laboratorium terhadap debu vulkanik. PPGA Raung saat ini masih terus mengumpulkan sampel abu untuk diteliti.

"Saat ini masih terus kita kumpulkan, setelah itu kami kirim ke pusat untuk dianalisa. Kalau untuk keluarnya hasil uji lab kapan kami belum tahu, yang pasti penelitian itu tidak menjadi acuan dalam mengambil keputusan," tandas Mukijo.

Data PPGA Raung periode pengamatan pukul 06:00-12:00 Wib, asap kawah teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 1000-2000 meter di atas puncak kawah. 

Abu vulkanik mengarah ke timur dan terdengar suara gemuruh. Sedangkan kegempaan tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 3-24 mm (dominan 7 mm). Status Gunung Raung hingga saat ini masih level II (waspada). (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya