SUARA INDONESIA

Aktivis Mahasiswa Jember, Dukung Warga Purworejo Tolak Tambang

Imam Hairon - 25 April 2021 | 07:04 - Dibaca 2.83k kali
Peristiwa Aktivis Mahasiswa Jember, Dukung Warga Purworejo Tolak Tambang
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Hukum Unej, M.Kafa Zulfikri (Foto: Istimewa)

JEMBER - Salah seorang mahasiswa yang sekaligus aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Hukum Universitas Jember, M.Kafa Zulfikri memberikan dukungan kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo atas sikap menolak tambang.

Menurut Kava, lingkungan yang sehat memiliki arti penting bagi kehidupan mahluk, terlebih bagi manusia.

"Kami PMII Rayon Hukum UNEJ mendukung langkah yang dilakukan oleh warga Wadas Purworejo," tegas Kava saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id, Minggu (25/04/2021).

Kava menjelasakan, bahwa warga Purworejo sebelumnya sudah pernah mengajukan keberatan kepada pemerintah setempat.

Namun, hingga terjadi insiden kontak fisik antara warga dan aparat, keluhan tersebut masih belum ada respon dari pihak terkait.

"Mengemukakan pendapat adalah konstitusional dan kebebebasan berkspresi," sebutnya.

Pria kelahiran Kabupaten Banyuwangi ini juga menyayangkan, pengambilan batu quarry untuk pembangunan Bendungan Bener.

"Konstitusi kita pun, menjamin bahwa setiap orang orang berhak lahir dan batin, bertempat tinggal di lingkungan yang sehat," papar Kava menjelaskan.

Dirinya berharap, kejadian yang menimpa di Kabupaten Purworejo tidak terjadi di Kabupaten lainnya.

"Melihat berita terkini di Purworejo Jawa tengah, Jember jangan sampai terjadi seperti itu. Kita tahu, keberadaan tambang di Jember bukan rahasia umum lagi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo terlibat kontak fisik dengan aparat.

Warga menolak keras kegiatan penambangan di wilayahnya, karena dinilai merusak lingkungan dan merugikan warga sekitar.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya