KEEROM – Kampung Yowong Distrik Arso Barat yang merupakan pintu perbatasan antara kota Jayapura mendapatkan perhatian khusus dari pemkab dalam hal ini Bupati Keerom, Piter Gusbager.
Pasalnya orang nomor satu di negeri tapal batas ini meninjau langsung pembangunan beberapa infrastruktur yang ada di kampung tersebut pada, Selasa (18/01/2022).
Dalam kesempatannya Bupati Keerom menyampaikan bahwa sebagai pintu masuk maka kampung Yowong dinilai sangat strategis untuk mengembangkan pembagunan lebih khususnya infrastruktur dan asepk yang lainnya.
Dalam kunjungannya bupati didampingi jajaran bersama tokoh masyarakat kampung setempat dan pemilik lahan melihat secara langsung perkembangan pembangunan tugu selamat datang di Kabupaten Keerom yang bertuliskan Kwembo Kentkei Girgura Kensuwri.
"Kita sudah tetapkan Yowong sebagai kawasan khusus untuk lebih banyak kepentingan publik disini,’’ ujarnya bupati.
Bupati menjelaskan bahwa ada beberapa pekerjaan untuk kepentingan publik yang akan dilakukan di Yowong. Diantaranya penataan pintu masuk perbatasan yang sedang dilakukan, pembenahan infrastruktur jalan dan menyediakan rest area serta fasilitas publik di bagian timur jalan tersebut.
‘’Disini nantinya akan ada semacam cek poin dari beberapa instansi. Seperti dari Dishub, Pol-PP, kepolisian, dll, jadi sifatnya pos terpadu. Tadi kami bertemu dan sudah sepakat dengan adat untuk penggunaan lokasi ini sebagai rest area juga, bisa nantinya ada kafe dan fasilitas kepentingan publik lainnya,’’ tuturnya.
Bukan hanya fasilitas umum, dalam kesempatan tersebut mantan dosen UNIPA itu juga mengungkapkan akan dibangun situs rohani dikampung tersebut.
‘’Disebelah kanan gunung ini memiliki nilai sejarah, karena gereja masuk mewartakan injil diawali dari sini, jadi kita bisa bangun situs wisata rohani disini,’’ ungkapnya.
Secara keseluruhan menurutnya jalur sepanjang jalan dari Yowong hingga Warbo (Ars0 7) akan dibenahi.
‘’Wilayah ini nantinya akan lebih banyak untuk ruang publik. termasuk nantinya akan ada kolam retensi untuk mengatasi masalah kelebihan air saat tertentu yang bisa menyebabkan banjir," paparnya.
Kolam retensi ini kata Piter Gusbager akan bekerjasama dengan BWS Papua, dan saat ini sedang menyurat ke LH dan Kehutanan untuk izinnya karena ini termasuk wilayah hutan.
"Kolam ini ada sistem inlet dan outletnya, jadi saat ada kelimpahan air, kolam ini bisa menampungnya sehingga tidak banjir disekitar wilayah ini,’’ tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi