BONDOWOSO — Kabar reaktivasi jalur kereta api Kalisat - Bondowoso - Situbondo - Panarukan yang telah mati sejak tahun 2004 lalu itu nampaknya kian santer diberitakan oleh banyak media.
Dalam berita sebelumnya, disampaikan bahwa jalur kereta yang telah mati hampir 2 dekade itu akan kembali dihidupkan. Pengerjaannya dijadwalkan pada tahun 2024 mendatang menunggu kajian FS.
Namun demikian, Humas Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Timur, Alfaviega Septian Pravangasta berujar jika masih banyak kendala yang dihadapi dalam merampungkan proyek reaktivasi tersebut.
“Kendala utama dalam reaktivasi ini adalah tanah negara yang kini ditempati oleh masyarakat sekitar. Selain itu juga terdapat masalah pembiayaan dalam pengerjaan proyek tersebut,” ujarnya kepada tim Suara Indonesia, Senin (18/07/2022).
Meski begitu, Viega menegaskan jika pengerjaan proyek tersebut sudah tertuang di dalam perpres no 80 tahun 2019, Ripnas dan Renstra.
“Itu artinya, semua harus dipersiapkan dengan baik. Sementara ini ada 3 mekanisme pembiayaan yang direncanakan, APBN, Swasta atau KBPU. Namun nanti akan dipastikan kembali ketika AMDAL telah keluar,” tegasnya.
Selain itu, proses reaktivasi ini juga pastinya akan menuai pro dan kontra dari masyarakat yang terdampak di sekitar proyek pengerjaan, terutama permasalahan bangunan yang terlanjur berdiri di sekitar jalur.
“Bangunan akan ditertibkan, kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab setempat dan juga Pemprov serta PT. KAI Daop 9 Jember terkait uang santunan untuk penanganan dampak sosial masyarakat,” bebernya.
Viega melanjutkan “Nantinya, PT. KAI sudah bersedia untuk dibebankan dalam pembiayaan santunan damsos masyarakat,” pungkasnya. [amb/sin]
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi