SUARA INDONESIA - Polisi tembak polisi kembali terjadi, kali ini peristiwa naas itu terjadi di Lampung Tengah Kelurahan Bandar Jaya.
Peristiwa tersebut menewaskan Aipda A Karnain, seorang polisi yang bertugas di Polsek Way Pengubuan Polres Lampung tengah, Selasa (6/9/2022).
Sedangkan Pelaku adalah teman korban sendiri, yakni Aipda Rudi Suryono yang juga seorang polisi di Lampung Tengah.
Adapun penyebab penembakan yang dilakukan Aipda Rudi Suryono tersebut dipicu oleh rasa sakit hati karena keluarganya dibicarakan di group Whatsapp perihal arisan online.
Menurut Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, pelaku merasa sudah tidak tahan dan sakit hati karena aib keluarganya dibicarakan di group Whatsapp.
"Korban telah membeberkan informasi bahwa istri pelaku belum membayar arisan online," kata Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya saat konferensi pers.
Kapolres Lampung Tengah Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan bahwa pada Minggu (4/9/2022) malam, pelaku melakukan penembakan karena merasa sudah berada di titik puncak. Pelaku menilai korban sudah menyinggung ke ranah keluarga.
Adapun kronologi peristiwa penembakan tersebut berawal saat pelaku melaksanakan piket SPK. Kemudian istri pelaku menelpon karena sedang sakit, sehingga pelaku meminta izin untuk pulang.
Lebih lanjut kapolres mengatakan, saat perjalanan pulang, pelaku teringat akan perlakuan korban terhadapnya.
Sementara di sisi lain, pikiran pelaku juga tertuju kepada istrinya yang sedang sakit.
Saat pelaku melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras rumahnya.
"Ketika pelaku sampai di depan pagar rumah korban, lantas korban menghampiri pelaku. Kemudian pelaku melakukan penembakan sebanyak satu kali ke bagian dada sebelah kiri korban", ungkap Kapolres Lampung Tengah.
Saat kejadian, korban sempat dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong.
Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Lampung Tengah dan tengah dilakukan penyidikan lebih lanjut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Nawang Wulan |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi