BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Partai Demokrat Kabupaten Banyuwangi mulai mencopot semua banner dan baliho capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) Anies Baswedan yang ada di Bumi Blambangan.
Hal tersebut lantaran Partai Demokrat Kabupaten Banyuwangi murka dan kecewa dengan keputusan sepihak Partai Nasdem yang memutuskan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi Michael Edy Hariyanto mengatakan, seharusnya yang diduetkan bersama Anies adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun tiba-tiba Anies malah dipasangkan dengan Cak Imin.
"Tahu-tahu ada PKB, langsung jadi cawapres dan tidak pernah berbicara kepada kita. Ya, saya sebagai Ketua DPC Demokrat bagaimanapun sempat ikut marah. Jadi saya perintahkan semua gambar-gambar yang ada Anies copot," tegas Michael geram, Jumat (01/09/2023).
Sebagai kader militan Partai Demokrat, Michael tidak ingin parpol kebanggaannya dipermainkan dan dikhianati.
"Makanya, semua baliho bergambar Anies yang kita pasang kita turunkan. Pencopotan sudah dilakukan mulai tadi malam," imbuhnya.
Michael bertutur, adapun yang membuat dirinya geram, bukan karena tidak terpilihnya AHY sebagai cawapres. Melainkan komitmen dan sopan santun dalam berpolitik.
Karena, kata dia, saat Anies berkunjung ke Banyuwangi, 7 Agustus kemarin, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat berbisik ke Michael akan menggandeng AHY jadi cawapres.
Namun sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat.
"Seharusnya kan sesuai aturan dengan ketentuan koalisi. Siapa calon-calonnya, itu yang ditentukan. Kan tidak ada Muhaimin, tidak ada PKB," tukas Michael.
Atas keputusan tersebut, Demokrat Banyuwangi mengungkapkan kekecewaannya. Michael menilai Anies telah berkhianat terhadap Partai Demokrat.
"Saya sendiri tahu itu adalah pengkhianatan. Pantas kader-kader Partai Demokrat semua di seluruh Indonesia marah," ucapnya.
Menurut Michael, Partai Demokrat memilih presiden yang komitmen. Makanya, Demokrat akan meninggalkan orang yang tidak memiliki komitmen.
"Sebelum jadi presiden saja tidak komitmen. Terus untuk apa kita pilih? Kalau tidak komitmen untuk apa diteruskan. Ketua Partai Demokrat memilih presiden yang komitmen," tegasnya.
Untuk saat ini, lanjut Michael, Demokrat Banyuwangi memilih untuk konsentrasi pada pemenangan di Pileg 2024. Sedangkan untuk Pilpres masih menunggu instruksi dari DPP.
"Kita konsentrasi sementara untuk Pileg saja. Mengenai Pilpres menunggu perintah selanjutnya. Ketua DPC taat kepada Ketua DPP Partai Demokrat," tandas Wakil Ketua DPRD Banyuwangi ini.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi