JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Salah seorang perangkat desa di Kabupaten Jember Hariri meluapkan kekecewaannya kepada Bupati Jember H.Hendy terkait Peraturan Bupati (Perbup) Jember Tahun 2023 perihal gaji perangkat desa.
“Pada Bapak Bupati Jember dan Wakil Bupati Gus Firjaun dan DPRD Jember yang berwenang memperjuangkan nasib kami para perangkat,” katanya, dengan nada memelas, Jumat (06/10/2023) kepada Suaraindonesia.co.id.
Dalam komentarnya, Hariri menyampaikan kalau dirinya harus bekerja sampingan menjemur jagung demi mencukupi kebutuhan keluarga.
“Saya panas-panas bukan senang pans tapi nguli jemur jagung. Setelah saya melihat Perbup 2023 gaji kami tetap. Mulai sebelum Bupati Hendy jadi dan jalan beberapa tahun ini gaji kami tetap saja Rp 2 juta,” bebernya.
Lantas ia menyindir, bahwa sejumlah harga bahan pokok semua mulai merangkak naik.
“Apa Bupati tidak tahu kalau BBM naik, koleman naik, beras naik, minyak goreng naik, gula naik, semua naik, semua naik dan anak semakin besar. Istri tidak sabar karena hutang di warung sudah banyak,” lanjutnya dengan logat bahasa madura.
Ia kembali mengingatkan, bahwa di pelosok desa di Kabupaten Jember itu ada ribuan kepala desa.
“Apa Bupati Jember tidak tahu, perangkat 2500 lebih, kami pernah apel di depan alun-alun. Ayolah bapak Bupati atau siapa saja yang peduli kepada kami. Kami ini tumpuan dan kepenjangan tangan pemerintah, tapi gajinya tidak diperhatikan. Buktinya dari dulu tidak berubah,” sesalnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni saat dikonfirmasi Sauaraindonesia.co.id tidak memberikan tanggapan terkait pertanyaan wartawan. Hanya membalas singkat. “ Keluhannya apa,’ tulisnya tidak melanjutkan,
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi