SUARA INDONESIA

Dampak Cuaca Panas di Banyuwangi, Waspada Risiko Kelelahan dan Dehidrasi

Muhammad Nurul Yaqin - 09 October 2023 | 13:10 - Dibaca 1.55k kali
Peristiwa Dampak Cuaca Panas di Banyuwangi, Waspada Risiko Kelelahan dan Dehidrasi
Prakirawan BMKG Banyuwangi Dita Purnamasari, (Foto: Dok. Suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengungkapkan bahwa Banyuwangi masih berada di musim kemarau.

Fenomena yang terjadi di musim kemarau ini adalah cuaca panas terik. Menurut BMKG, suhu udara di wilayah ini telah mencapai tingkat yang tidak biasa dalam beberapa hari terakhir.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Dita Purnamasari menjelaskan, hal tersebut dipengaruhi posisi semu matahari yang menunjukkan ke arah selatan ekuator. Sehingga dampaknya, penyinaran matahari relatif lebih intens.

"Sudah gitu tingkat kelembaban udara terpantau rendah, ditambah minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari. Jadi didominasi cuaca sangat cerah," bebernya, Senin (09/10/2023).

Ia menambahkan, data klimatologis menunjukkan bahwa rata-rata suhu maksimum di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Banyuwangi yang secara geografis berada di selatan ekuator mencapai nilai tertingginya pada bulan September-Oktober.

Dari data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama September 2023 di beberapa wilayah Indonesia terjadi cukup tinggi dengan kisaran suhu antara 35,4 - 38,0 derajat celcius pada siang hari.

Oleh karena itu, masyarakat di Banyuwangi diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca panas ini, seperti risiko kelelahan dan dehidrasi. Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

"Termasuk jangan membuang puntung rokok serta membakar sampah secara sembarangan. Karena ilalang saat ini banyak yang kering, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan maupun hutan," pintanya.

Dita menambahkan, awal musim penghujan di Banyuwangi diprediksi masih akan terjadi pada Desember mendatang. Kecuali di Kecamatan Genteng, Glenmore, Kalibaru dan Sempu, itu akan berlangsung pada November desharian ke III.

BMKG terus memantau perkembangan cuaca di Banyuwangi dan akan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat secara berkala. 

"Semua diharapkan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri di tengah cuaca ekstrem ini," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya