SUARA INDONESIA, IDI - Sejumlah Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Sosial Pemuda Pesisir (GSPP) melakukan aksi penolakan Rohingnya di Aceh Timur.
Aksi tersebut berlangsung pada Kamis (21/12/2023) di Idi Sport Center (ISC) tepatnya di gedung lapangan futsal.
Dalam aksi itu, mahasiswa mendesak agar Pemerintah segera memindahkan Rohingnya dari Aceh Timur secepat mungkin, karena dianggap meresahkan bagi masyarakat.
"Mereka harus segera dipindahkan secepat mungkin, karena kami mau menggunakan gedung itu untuk berolah raga," teriak Kaderi, selaku koordinator aksi.
Aksi tersebut sempat tegang karena mahasiswa menunggu kehadiran Pj Bupati untuk melakukan audiensi dan kejelasan pemindahan rohingnya tersebut.
Dalam aksi tersebut, ada 7 poin utama yang menjadi tuntutan;
Menurut mereka, kedatangan etnis rohingnya ke Aceh Timur bukan terdampar, akan tetapi sengaja datang dengan cara ilegal.
"Kami mencurigai ada indikasi sengaja di daratkan ke Aceh, khususnya Aceh Timur, tidak mungkin setiap tahun mereka terdampar ke wilayah kita" ucap Kadri.
Sempat terjadi aksi bakar-bakar ban dihalaman gedung Futsal tersebut, namun mereka membubarkan diri setelah Kapolres Aceh Timur, AKBP Andy Firmansyah beraudiensi dengan massa aksi.
Untuk diketahui, sekitar 50 pengungsi Rohingnya mendarat di wilayah Aceh. Tepatnya di Desa Seneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur pada Kamis (14/13/2023) lalu, sekira pukul 03.45 dini hari.
Kemudian pengungsi tersebut dipindahkan ke gedung Futsal Idi Sport Center (ISC) sampai saat ini.(*).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Zulkifli |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi