SUARA INDONESIA

Intimidasi Politik Mengintai di Sidoarjo, Begini Menurut Kacamata Ketua DPC PKB Subandi

Amrizal Zulkarnain - 09 February 2024 | 14:02 - Dibaca 1.72k kali
Peristiwa Intimidasi Politik Mengintai di Sidoarjo, Begini Menurut Kacamata Ketua DPC PKB Subandi
Tampak Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi, mendampingi Cawapres 01, Muhaimin Iskandar saat menyampaikan pidato politiknya dihadapan massa dan simpatisan PKB di Desa Candipari Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jum’at (9/2) pagi tadi. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Dalam sebuah pernyataan tegas, Ketua DPC PKB Sidoarjo, Subandi, menyoroti intimidasi politik yang merajalela di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan pasca mendapatkan pengaduan dari para Kepala Desa (Kades) di Sidoarjo atas pengalaman intimidasi terkait pilihan politik mereka. 

Sehingga dengan keadaan tersebut, dapat menggambarkan situasi tidak kondusif dan memprihatinkan bagi masyarakat Sidoarjo.

"Tindakan intimidasi ini merupakan ancaman terhadap stabilitas politik Kabupaten Sidoarjo," ujar Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, ketika mendampingi Cawapres 01 Muhaimin Iskandar, di Desa Candipari, Kecamatan Porong, Sidoarjo, pada Jumat pagi (9/2/2024).

Selain itu, masih menurut Subandi, pimpinan daerah harus menegakkan prinsip-prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan berpolitik tanpa tekanan.

"Saya sebagai pimpinan daerah tidak pernah memberikan contoh yang tidak baik. Jangan melakukan intimidasi terhadap kepala desa. Tidak boleh seperti itu,” tutur pria yang juga menjabat Ketua DPC PKB Sidoarjo tersebut dengan gestur serius.

Dalam konteks ini, Subandi menyerukan solidaritas dan kerjasama dari semua pihak untuk menjaga stabilitas politik di Kabupaten Sidoarjo. 

Dia juga menambahkan, pentingnya melawan segala bentuk intimidasi politik untuk memastikan keberlangsungan demokrasi yang sehat dan adil.

Sementara itu, deklarasi dukungan Bupati Sidoarjo sebelumnya, Ahmad Muhdlor Ali, kepada pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 yang bertempat di Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo telah menambah kompleksitas dinamika politik lokal. 

Hal ini menyoroti perlunya kemandirian politik di tingkat daerah, yang terlepas dari dinamika politik nasional.

Melalui pernyataannya, Subandi menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas politik Kabupaten Sidoarjo, serta menyerukan perlunya pemilu yang jujur dan adil sebagai fondasi utama demokrasi yang sehat.

"Kalau sampai terjadi intimidasi itu berarti kemunduran demokrasi. Pemilu yang jurdil wajib dilakukan. Jangan ikut-ikutan kondisi politik yang ada di pusat," keluhnya.

Perlu diketahui, terpilihnya Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali bersama Wakil Bupati Subandi, pada Pilkada Sidoarjo 2020 lalu. 

Keduanya diusung oleh DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo, yang notabene merupakan pengusung Pasangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar. 

Sehingga dengan keadaan tersebut, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, menyatakan Gus Mudhlor saat ini menjabat Bupati Sidoarjo telah mundur otomatis dan dipecat sebagai kader PKB.

Pasalnya, pernyataan Muhaimin Iskandar yang juga menjadi Cawapres 01 itu didasarkan setelah Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor resmi mendeklarasikan diri dan menyatakan memihak Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Amrizal Zulkarnain
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV