TRENGGALEK - Rekapitulasi hasil Pilkada Trenggalek telah usai, meski di tengah pandemi Covid-19 partisipasi pemilih mengalami peningkatan namun suara yang tidak sah juga cukup banyak.
Berdasarkan berita acara dan SK KPU yang sudah dibacakan nomer 731/HK-KPT/3503/KPU-KAB/XII KW 2020. Suara tidak sah di Pilkada Trenggalek mencapai 13.864.
Gembong Derita Hadi selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek menyampaikan rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kabupaten telah ditetapkan.
Dengan rincian paslon nomer urut 01 memperoleh suara 121.406 persentasenya 31,84 persen.
Sedangkan paslon nomer urut 02 memperoleh suara 259.844 atau 68,16 persen.
Sedangkan suara tidak sah ada 13.864, kemudian yang tidak hadir dalam DPT 32,10 persen.
"Suara yang tidak sah dengan total 13.864 kebanyakan didominasi suara dicoblos tidak menggunakan alat coblos serta dua-duanya surat suara dicoblos," terangnya, Rabu (16/12/2020).
Lanjut Gembong, berkaitan dengan yang tidak hadir ada beberapa hal, pada waktu pendataan semua warga Trenggalek yang memiliki hak pilih semua dicatat.
Termasuk yang ada di luar negeri maupun di luar Trenggalek di catat, selain itu juga ada pengaruh dengan adanya pandemi covid-19.
Sesuai data keseluruhan, jumlah DPT yang masuk di Kabupaten Trenggalek total sebanyak 581.880 orang yang terdiri dari 290.440 laki-laki dan 291.440 perempuan.
"Dari hasil rapat pleno terbuka hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan ini semua saksi dari kedua paslon telah menerima," tegasnya.
Namun ditambahkan Gembong, perlu diketahui bahwa hari ini merupakan penetapan hasil, bukan penetapan calon.
Untuk penetapan calon masih menunggu register dari MK dan paling lama 5 hari sudah keluar.
"Setelah keluar kita tetapkan dan paling lama 3 hari kami usulkan untuk pelantikan," ucapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Rudi Yuni |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi