SUARA INDONESIA

Tokoh Pesantren: Bupati Jember 2024, Santri Harus Tampil di Depan

Redaksi - 20 February 2022 | 11:02 - Dibaca 3.40k kali
Politik Tokoh Pesantren:  Bupati Jember 2024, Santri Harus Tampil di Depan
Kiai Abdur Rohman Luthfi, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Suren, Ledokombo, Jember, Jawa Timur (Foto: Imam/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER - Belajar dari pengalaman, dua kali berganti kepemimpinan kepala daerah Kabupaten Jember, santri selalu ditempatkan di posisi wakil.

Pernyataan itu, disampaikan oleh Kiai Abdur Rohman Luthfi salah seorang tokoh pesantren, menanggapi fenomena perpolitikan Jember.

"Bupati Jember 2024, santri harus tampil di depan jika ingin suara pesantren terwakilkan," ungkapnya menanggapi pernyataan wartawan, Minggu (20/02/2022) lewat sambungan selulernya.

Bukan tanpa alasan, tokoh muda ini mengaku sangat prihatin santri terkesan selalu dinomor duakan.

"Era Bupati Faida, santri ada di wakil. Era Bupati H.Hendy, santri juga di wakil. Berikutnya, harus dibalik," ucapnya.

Menurut dia, suara pemilih untuk Kabupaten Jember diakui atau tidak mayoritas banyak dari kalangan santri.

"Kalau santri kesannya hanya dimanfaatkan, kemudian setelah jadi perannya dilemahkan, ini menyakitkan" sanggahnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Desa Suren, Kecamatan Ledokombo ini mencontohkan, santri yang memimpin menjadi kepala daerah sukses bisa jadi panutan.

"Cak Thoriq Lumajang, Baddrut Tamam Pamekasan, semua bisa dijadikan contoh. Ditemui mudah dan wellcome kepada siapapun. Masak Jember tidak bisa seperti mereka," sebutnya.

Dengan tampilnya santri di depan, diharapkan Kabupaten Jember yang masyarakatnya mayoritas santri, akan ada perubahan.

"Kita belajar pada yang sudah-sudah. Cukup ini dijadikan satu pembelajaran," sebutnya.

Kendati begitu, pria yang memiliki nasab dengan keluarga Pondok Pesantren Sumberwringin Sukowono masih optimis, Gus Firjaun masih bisa berpikir tentang pesantren.

"Sisa waktu yang ada ini, mari kembalikan pada visi misi awal. Sinergi, kolaborasi dan akselerasi. Itu tolong diwujudkan, jangan hanya slogan ," pintanya.

Pernyataan senada disampaikan Lora As'ad salah seorang tokoh agama Kecamatan Jelbuk.

Menurutnya, peran pesantren dan santri dalam memajukan Jember sangatlah menentukan.

"Ketika pesantren terkesan ditinggalkan dan dimanfaatkan, kita lihat 2024 nanti seperti apa. Bisa terpilih kembali atau tidak, wallahu a'lam," paparnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya