SUARA INDONESIA

Pengamat Politik Surabaya Sebut Gubernur Khofifah Kurang Cocok Dampingi Ganjar Pranowo

Gono Dwi Santoso - 30 June 2023 | 17:06 - Dibaca 908 kali
Politik Pengamat Politik Surabaya Sebut Gubernur Khofifah Kurang Cocok Dampingi Ganjar Pranowo
Pengamat sosial politik dan dosen senior FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Sucahyo Tri Budiono. (Foto: Sucahyo Tri Budiono for Suaraindonesia.co.id)

JAWA TIMUR, Suaraindonesia.co.id - Pengamat politik dari Universitas Wijaya Kusuma (KWK) Surabaya, Sucahyo Tri Budiono mengeluarkan pernyataan terkait isu Khofifah Indar Parawansa sebagai Cawapres dari Ganjar Pranowo.

Isu tersebut mencuat pasca rapat pimpinan daerah (Rapimda) GMNI Jatim di Kabupaten Blitar pada Minggu (25/06/2023).

Dosen senior FISIP UWK Surabaya itu mengatakan, langkah GMNI Jatim dirasa sudah tepat untuk tidak terlibat dalam politik praktis.

"Saya sepakat dan sangat apresiasi terkait keputusan yang di ambil DPC GMNI Jombang tetap independen tidak memihak memastikan, GMNI masih tegak lurus berdasarkan AD/ART yang tidak berafiliasi ke partai politik manapun dan Capres manapun," terangnya dihubungi via seluler, Jumat (30/06/2023).

Sucahyo menganalisa, untuk capres dari Ganjar Pranowo bisa juga dari partai Islam yang notabene partai yang banyak pendukung umat muslim. Misalnya, bisa mengandeng partai PKS, PKB, PAN maupun PPP untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo.

"Kalau melihat peta politik Jokowi-Ma'ruf Amin bisa juga Partai Nasionalis dan religius nanti bersatu dan menjadikan koalisi besar hanya 2 pasang calon presiden tapi tidak seperti pemilu pada tahun 2019 yang lalu," urainya.

Ia menambahkan, untuk Wakil Presiden kalau mengusung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menurutnya masih kurang elektabilitasnya untuk sebagai Cawapres .

"Karena kemarin menjadi Mensos saja tidak selesai sampai tuntas dan diusung dari Muslimat bukan dari partai politik jadi menurutnya kurang untuk elektabilitas buat Cawapres," ungkapnya.

Ia menyampaikan, untuk koalisi partai politik jelang Pilpres 2024 nanti diprediksi kemungkinan ada dua pasang calon yang akan bertarung.

"Tidak menutup kemungkinan koalisi besar akan terwujud dan bagi-bagi kursi jabatan akan terulang kembali seperti pemilu tahun 2019 kemarin," bebernya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV