SUARA INDONESIA, JEMBER - Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jember Raya, Lubboyk Dayrobbie, S.H menyayangkan, video durasi berapa detik yang menunjukkan bahwa penyelengggara pemilu di Kabupaten Jember terkesan kurang netral.
Katanya, seharusnya penyelenggara Pemilu itu harus memberikan contoh yang baik, bagaimana bersikap netral kepada calon pemilih.
"Kalau seperti ini, membuat kami calon pemilih ragu. Apakah penyelenggara Pemilu masih netral atau tidak," ucapnya,, Senin (29/01/2024) siang.
Seraya mendukung Aktivis Moh.Sholeh, jika video yang menunjukan jari tersebut terbukti, KPU dan Bawaslu harus berani bersikap tegas.
"Diganti dengan yang lebih netral. Jika tidak, LBH Jember Raya akan ikut melaporkan temuan itu ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Sekali lagi kami sangat kekecewaan melihat video yang beredar. Kami akan ikut melapor, ke DKPP," sambungnya.
Pria yang berprofesi sebagai Advokat ini berencana, akan membuka posko pengaduan pelanggaran Pemilu Tahun 2024.
"Kami rencanakan akan buka posko pengaduan pelanggaran pemilu. Jika ada temuan lagi tidak netral, langsung akan kami laporkan. Yang terbukti melakukan tindakan pidana, akan kita lanjutkan ke aparat penegak hukum," ancamnya.
Sementara Muhammad Syai'in, selaku Ketua KPU Jember ikut memberikan tanggapan atas beredarnya video mengacungkan jari itu.
Bahkan, pihaknya sudah melakukan langkah untuk klarifikasi atas kebenaran video tersebut.
"Tadi sudah kita agendakan klarifikasi, untuk menindaklanjuti hal tersebut oleh divisi SDM," tulisnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi