SUARA INDONESIA, NGAWI - Menjelang pemilu 14 Februari 2024, aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menggelar deklarasi pernyataan sikap.
Dari 12 poin pernyataan sikap yang dibacakan, pada poin ke 3 PMII meminta Kapolres Ngawi bersikap netral, sesuai dengan norma hukum yang secara eksplisit mengatur netralitas anggota polri dalam konteks pemilu.
Ditanya alasan hal tersebut, apakah karena adanya isu keterlibatan oknum kepolisian yang melakukan intervensi untuk memenangkan salah satu paslon, Ketua PMII Ngawi Samsul Ma'arif mengatakan, bahwa kader PMII dan masyarakat sudah cerdas mengkaji melalui bukti yang ada, termasuk di media sosial.
"Soal netralitas sudah melalui kajian-kajian, saya kira kader PMII Ngawi dan seluruh elemen masyarakat sudah cerdas melalui bukti-bukti yang ada," katanya, Sabtu (10/2/2024).
Samsul Ma'arif menambahkan, pernyataan sikap itu dilakukan dengan melihat perkembangan politik nasional dan lokal yang saat ini berjalan dengan berbagai dinamika.
Kendati begitu, Samsul Ma'arif meminta kepada seluruh kader PMII di Ngawi agar tetap dingin dengan memberikan kontribusi terbaik untuk masa depan bangsa.
"Situasi perkembangan politik jelang pemilu pileg dan pilpres banyak dinamika, maka kami meminta kader PMII bersikap dingin. PMII Ngawi berharap pemilu dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Pernyataan sikap yang dilaksanakan di Taman Pemuda Soekarno, Jalan Ir Soekarno, Grudo, Ngawi, dihadiri seluruh Pengurus Cabang PMII Kabupaten Ngawi. Meskipun diguyur hujan, deklarasi berjalan lancar dengan pengawalan ketat dari kepolisian. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ari Hermawan |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi