SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Jelang pencalonan Pilkada Banyuwangi 2024, PDI Perjuangan belum mengumumkan rekomendasi siapa sosok yang akan diusung.
Dalam pengumuman rekom sejumlah Cakada yang dilakukan pengurus DPP PDIP pada Rabu (14/8/2024), nama Ipuk Fiestiandani sebagai petahana yang sebelumnya didukung PDIP di Pilkada Banyuwangi 2020 tak ikut disebut.
Sedangkan lima partai besar masing-masing Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem, dan PPP, telah mengusung Ipuk-Mujiono sebagai pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Banyuwangi.
Meski Ipuk sudah mengantongi rekom lima partai dengan kekuatan 30 persen suara di parlemen, namun belum jelasnya arah rekom PDIP ini dapat menjadi ancaman dan menepis isu Ipuk vs bumbung kosong.
Partai berlogo banteng ini dibilang merajai suara parlemen di DPRD Banyuwangi dengan raihan 11 kursi atau 22 persen. Artinya PDIP bisa menjadi partai pengusung tunggal.
Lebih-lebih PKB kini juga belum menerbitkan rekom di Pilkada Banyuwangi. Isu PDIP dan PKB bersatu di Pilkada Banyuwangi pun kini mencuat ke permukaan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi I Made Cahyana Negara mengatakan, soal rekom Pilkada pihaknya juga masih menunggu, sebab keputusannya ada di DPP PDIP. Peluang rekom jatuh ke Ipuk pun juga masih terbuka lebar.
"Jadi tunggu saja," kata Made saat ditanya wartawan usai mendengar Pidato Kenegaraan Presiden RI di DPRD Banyuwangi, Jumat (16/8/2024).
Soal isu kemesraan PDIP dengan PKB, Made tak menampik. Sebagai tataran pengurus di daerah dia mengaku telah menjalin komunikasi. Tidak hanya dengan PKB tapi juga dengan partai lainnya.
"Intinya kita kan ingin bekerjasama. Kalau di bawah kita komunikasi (dengan PKB). Tapi di atas kan DPP Partai (yang menjadi penentu)," ujar Made yang juga ketua DPRD Banyuwangi ini. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi