SUARA INDONESIA, BANDUNG BARAT - Trust Indonesia menyebut pasangan calon (Paslon) Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga alis Didik-Dirga berpeluang memenangkan Pilkada Kabupaten (Pilbup) Bandung Barat lantaran memiliki modal politik yang lebih besar daripada petahana Hengky Kurniawan-Ade Sudrajat.
Menurut Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli, salah satu faktornya adalah pasangan Didik-Dirga yang tercatat memiliki pemilih loyal (strong voters) yang lebih besar daripada Hengky-Ade.
“Jika melihat tren di dalam survei, peluang Didik-Dirga untuk terus mengejar angka dan menaikkan elektabilitas justru semakin besar. Selain elektabilitasnya yang terus naik ke level 24,8 persen, tren kedisukaan (Likeabilitas) Didik-Dirga juga mengalami peningkatan yang signifikan. Ini justru bisa jadi ancaman serius bagi Hengky-Ade yang cenderung stagnan,” ujar Fadhli kepada awak media, Jumat (18/10/2024) pagi.
Apalagi bagi Fadhli, Didik-Dirga juga didukung PKS yang memang sudah dikenal memiliki mesin partai yang bagus di Jawa Barat. Mesin partai PKS dapat diandalkan untuk mengejar suara angka pemilih yang belum memutuskan pilihannya atau undecided voters sebesar 12,3 persen.
“Selain kampanye kreatif, hanya mesin partai yang dapat diharapkan untuk meyakinkan undecided voters. Paslon Didik-Dirga juga diuntungkan dengan popularitas Dirga yang semakin hari semakin berpengaruh positif bagi peningkatan elektabilitas,” kata dia.
Dalam hasil survei yang dirilis Trust Indonesia, mantan aktivis IPB itu juga menyinggung pengaruh persepsi atas pilihan terhadap calon bupati dan calon wakil bupati Bandung Barat.
Fadhli menjelaskan pasangan Didik-Dirga dinilai publik sebagai salah satu figur Cabup-Cawabup yang bebas dari korupsi. Penilaian tersebut, ungkapnya, tentu akan menguntungkan pasangan Didik-Dirga ketimbang paslon lainnya.
“Dengan angka sebanyak 23,7 persen, pasangan Didik-Dirga dianggap publik sebagai Cabup yang bersih dari korupsi. Nilai tersebut lebih tinggi dari kandidat paslon lainnya. Tentu saja, ini cukup menguntungkan pasangan Didik-Dirga,” tutur Fadhli.
Sebagai informasi, survei Trust Indonesia kali ini berlangsung selama 1-4 Oktober 2024 di seluruh kecamatan Bandung Barat. Dengan menggunakan metode multistage sampling dan tingkat kesalahan (margin of error) sebesar 2,83 persen, survei melibatkan 1.200 responden.
Fadhli meyakini tingkat kepercayaan survei itu berada pada level 95 persen atau memiliki akurasi yang cukup tinggi. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Irwan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi