SUARA INDONESIA, SUMENEP - Pada debat publik kedua, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2024, Fauzi-Imam (Faham), mengungkapkan visi mereka terkait peningkatan sektor pertanian dengan pendekatan modern dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan komitmennya dalam mengangkat taraf hidup petani melalui pemanfaatan teknologi dan alat-alat pertanian modern.
Ia menyatakan bahwa selama 3,5 tahun kepemimpinannya, Pemkab Sumenep telah berupaya memodernisasi sektor pertanian. Salah satu upaya tersebut adalah distribusi alat dan mesin pertanian (Alsintan), seperti hand traktor, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil pertanian.
“Dengan hand traktor, para petani dapat bekerja lebih cepat dan efisien,” ujar Fauzi.
Dia memaparkan, antara 2021 hingga 2024, bantuan hand traktor mencapai 402 unit, dengan rincian 95 unit pada 2021, 113 unit pada 2022, 122 unit pada 2023, dan 72 unit pada 2024. Selain itu, 209 unit kendaraan roda tiga juga telah disalurkan untuk mendukung mobilitas petani.
Fauzi menambahkan, selain alat pertanian, Pemkab juga mendistribusikan pupuk bersubsidi melalui kelompok tani. Sejak 2022 hingga 2024, sebanyak 614.300 kilogram pupuk telah disalurkan, dengan rincian 73.800 kilogram pada 2022, 281.000 kilogram pada 2023, dan 259.000 kilogram pada 2024.
Fauzi juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan kelompok tani (Poktan), yang menurutnya merupakan ujung tombak dalam keberhasilan program-program pertanian. Oleh karena itu, Paslon Faham berkomitmen memperkuat poktan melalui pemberian peralatan dan pelatihan yang tepat.
Selain itu, Fauzi mengungkapkan bahwa mereka juga berupaya mempromosikan penggunaan energi terbarukan, dengan menyediakan pompa air berbasis panel surya. Ini bertujuan untuk membantu petani menghemat biaya operasional dan meningkatkan efisiensi, terutama di musim kemarau ketika air menjadi terbatas.
“Bantuan pompa air berbasis solar sel ini dapat mengurangi ketergantungan pada listrik, sehingga lebih efisien,” lanjut Fauzi.
Paslon Faham juga menekankan pentingnya pemanfaatan limbah pertanian. Fauzi menyebutkan bahwa salah satu program yang sudah dilaksanakan adalah pengolahan kotoran sapi menjadi biogas yang bisa digunakan sebagai pupuk organik. Program ini akan didukung dengan pendampingan penyuluh pertanian agar petani bisa mengimplementasikannya dengan baik.
“Penerapan teknologi ini, didampingi oleh penyuluh, akan membantu petani meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian,” pungkasnya.
Dengan berbagai program tersebut, pasangan Faham berkomitmen untuk mempercepat modernisasi sektor pertanian di Sumenep dan meningkatkan kesejahteraan para petani. Debat kedua, berlangsung di Aula Pesantren Uniba Madura. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi