SUARA INDONESIA, SURABAYA – Bank Indonesia bersama pemerintah daerah se-Jawa dan kementerian terkait menegaskan komitmennya untuk memperkuat hilirisasi pangan demi mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.
Dalam Java Regional Economic Forum 2024, yang digelar Selasa (19/11/2024), berbagai pihak menyoroti pentingnya pengelolaan komoditas strategis untuk mendorong nilai tambah dan mengurangi ketergantungan impor.
Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang menjadi bagian dari forum ini mengangkat tema “Penguatan Hilirisasi Pangan dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan di Wilayah Jawa.” Fokus utama diskusi adalah pemanfaatan potensi padi, cabai, bawang merah, udang, dan rumput laut sebagai komoditas unggulan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menegaskan bahwa hilirisasi pangan menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. “Kita harus memaksimalkan komoditas dengan surplus produksi untuk mengurangi ketergantungan impor sekaligus meningkatkan daya saing global,” ujar Erwin.
Strategi Hilirisasi Pangan
Forum ini merumuskan tiga langkah strategis untuk memperkuat hilirisasi pangan:
Kajian akademis yang dipresentasikan dalam forum ini juga menyoroti perlunya diversifikasi produk pangan berbasis inovasi untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi.
Kolaborasi dan Rantai Pasok
Asisten Daerah Provinsi Jawa Timur, Joko Irianto, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam memperkuat rantai pasok pangan. “Tanpa rantai pasok yang solid antar daerah, hilirisasi tidak akan berjalan maksimal,” tegasnya.
Hasil forum ini menjadi dasar untuk mempercepat implementasi hilirisasi pangan di Jawa, yang sejalan dengan target RPJMN dan RIPIN pemerintah. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kontribusi sektor pangan terhadap perekonomian nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan menjaga ketahanan pangan.
Gelaran Java Regional Economic Forum 2024 menegaskan posisi Jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional, dengan hilirisasi pangan sebagai motor penggeraknya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Dona Pramudya |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi