SITUBONDO- Jejak kekunoan era kerajaan Majapahit yang diidentifikasi sebagai wilayah Kadipaten Balumbung, diketahui berada di Dusun Balangguan, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Hal itu dikatakan kepala desa setempat, Imam Anshori pada Rabu (23/9/2020) sore di Dusun Blangguan.
Bersama pegiat sejarah lokal, Prayudho B. Jatmiko dan seorang ahli cagar budaya pratama, pihaknya mengonfirmasi pada sejumlah warga dusun setempat terkait sebaran artefaktual di ladang.
"Salah satu warga kami Bu Asri menyodorkan 5 uang gobog Cina yang ditemukan di ladang serta sampel bata kuno berukuran panjang 40 cm dan lebar 20 cm, juga sejumlah fragmen keramik Cina," ungkap Imam.
Lanjut Imam, temuan-temuan artefak lainnya sudah ada sejak puluhan tahun silam di lokasi yang menjadi target pemburu liar dari luar kota tersebut.
"Tentu kami akan upayakan penyelamatan cagar budaya ke depan semaksimal mungkin. Salah satunya, sementara ini beberapa sampel artefak kami titipkan di Museum Balumbung," pungkas Imam.
Pegiat sejarah, Prayudho menganilisis toponimi dalam mengidentifikasi penamaan lokasi yang terdapat banyak tinggalan arkeologis tersebut.
Menurut dia, Balumbungan atau Balumbung , banyak dipersamakan dengan Blambangan. Namun jika ditilik pada kartografi kuno dan beberapa literatur lainnya, maka kita akan tahu bahwa posisi serta timeline Blambangan berbeda dengan Balumbungan. Balumbung dalam kartografi tertua Eropa yang bisa kita lacak, terletak di sekitar Desa Sumberwaru dengan tinggalan toponim sebuah dusun bernama Balangguan.
"Ya, kami pelajari, toponim Balangguan, memiliki kedekatan penyebutan dengan Balumbungan yang oleh penjelajah Eropa disebut sebagai dengan Balamboam," simpulnya. (Irwan)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : |
Komentar & Reaksi