SUARA INDONESIA

DPRD Dorong Pemprov Perluas Sekolah Inklusi di Kaltim

Redaksi - 05 November 2023 | 13:11 - Dibaca 823 kali
Advertorial DPRD Dorong Pemprov Perluas Sekolah Inklusi di Kaltim
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Puji Setyowati. (Foto: Alawi/Suaraindonesia.co.id)

SAMARINDA, Suaraindonesia.co.id - Minimnya sekolah inklusi di Kalimantan Timur, menjadi perhatian khusus Komisi IV DPRD Kalimantan Timur. 

"Kami menyadari bahwa saat ini, sekolah inklusi masih terbatas di Kalimantan Timur, dan sebagian besar sekolah belum memiliki fasilitas yang memadai untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus," ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Puji Setyowati kepada wartawan, beberapa waktu lalu. 

Komisi IV DPRD Kalimantan Timur sendiri berupaya untuk meningkatkan jumlah sekolah inklusi, termasuk di wilayah pedesaan. 

Puji mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk memperluas keberadaan sekolah inklusi di daerah. 

Disamping minimnya keberadaan sekolah inklusi, juga masih minim pula sekolah di Kaltim yang telah mampu menyediakan sekolah inklusi dengan tenaga pengajar yang sesuai. 

Oleh karena itu, menurutnya fasilitas khusus dan SDM pengajar sangat diperlukan untuk memastikan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus ini berjalan dengan baik. 

Kata Puji, sekolah inklusi harus memenuhi persyaratan sarana dan prasarana yang khusus, terutama untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme. 

Puji juga mengingatkan bahwa prinsip-prinsip perlindungan dan pendidikan setiap anak, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945, harus dijunjung tinggi.

"Setiap anak, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan, pendidikan, dan perlakuan yang adil," tandasnya.

Diketahui, sekolah Inklusi adalah jenis sekolah baru yang telah diperkenalkan di Indonesia, memungkinkan anak-anak tanpa kebutuhan khusus dan anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti tunanetra, tunarungu, tunadaksa, autis, dan lainnya, untuk berbagi kelas yang sama. 

Di sekolah inklusi, biasanya terdapat guru umum dan guru pembimbing khusus yang memiliki latar belakang pendidikan khusus. Guru khusus ini berfokus pada membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus agar dapat mengikuti pembelajaran bersama dengan anak-anak normal lainnya. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya