SAMARINDA, SUARA INDONESIA - Wacana penggabungan Kabupaten Berau ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masih menimbulkan pro dan kontra. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas'ud menyatakan tidak setuju dengan wacana tersebut.
"Saya sebagai pimpinan DPRD jelas tidak setuju dengan keluarnya Berau dari Provinsi Kaltim," tegas Hasanuddin Mas'ud di Samarinda, Jumat (03/11/2023).
Ia menilai, Kabupaten Berau sudah sangat cocok dengan Provinsi Kaltim. Apalagi, provinsi ini menjadi penyangga utama ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Keberadaan IKN Nusantara di wilayah Kaltim secara tidak langsung juga berdampak baik bagi sektor perekonomian Kabupaten Berau," ujar Hasanuddin.
Selain itu, Hasanuddin merasa khawatir penggabungan Berau ke Kaltara akan berdampak negatif terhadap perekonomian Berau. Hal ini dikarenakan Kaltara merupakan provinsi yang baru terbentuk dan belum memiliki infrastruktur yang memadai.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan semua aspek, termasuk pro dan kontra wacana tersebut, sebelum mengambil keputusan.
"Saya akan mempertimbangkan semua aspek, termasuk pro dan kontra wacana tersebut, sebelum mengambil keputusan," kata Zainal.
Kendati demikian, Zainal mengklaim, penggabungan Berau ke Kaltara akan mempermudah koordinasi dan pelayanan pemerintahan. "Hal ini dikarenakan jarak antara Berau dan Tanjung Selor, ibu kota Kaltara, lebih dekat dibandingkan dengan jarak antara Berau dan Samarinda, ibu kota Kaltim," jelasnya.
Selain itu, penggabungan Berau ke Kaltara juga dinilai akan meningkatkan perekonomian wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan Kaltara memiliki potensi sumber daya alam yang besar, termasuk minyak dan gas bumi.
Diketahui, wacana penggabungan Kabupaten Berau ke Provinsi Kaltara sudah bergulir sejak beberapa tahun lalu. Wacana ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak, termasuk dari Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi