SUARA INDONESIA, BONTANG - Anggota DPRD Kota Bontang, Suharno mengaku prihatin atas meningkatnya kasus HIV/AIDS di Bontang. Data dari Dinas Kesehatan Kota Bontang menunjukkan, jumlah kasus HIV/AIDS di Bontang pada periode Agustus 2023 mencapai 584 orang. Angka itu naik 89 kasus dari tahun sebelumnya yang hanya 459 orang.
Suharno mengatakan, peningkatan kasus HIV/AIDS di Bontang disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu seks bebas sebelum nikah dan penggunaan jarum tato.
"Tentu kita sangat prihatin terkait hal ini. Penderita HIV/AIDS semakin bertambah, yang diakibatkan seks bebas," ungkap Suharno, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bontang, Jumat (01/12/2023).
Oleh sebab itu, Suharno meminta pemerintah, melalui dinas pendidikan, para alim ulama, dan tokoh masyarakat, untuk gencar memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya kaum remaja, tentang bahaya seks bebas.
"Baik dilihat dari sisi kesehatan maupun sisi agama, seks bebas sangat berbahaya. Oleh karena itu, edukasi tentang bahaya seks bebas harus terus digencarkan," ujarnya.
Selain itu, Suharno juga meminta keluarga, khususnya orang tua, untuk berperan aktif dalam pencegahan HIV/AIDS.
"Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka tentang bahaya seks bebas. Orang tua juga harus mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus ke dalam perilaku seks bebas," katanya.
Pada Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, Suharno berharap agar semua pihak dapat bergandengan tangan untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di Bontang.
"Mari kita bersama-sama mencegah penyebaran HIV/AIDS. Dengan demikian, kita dapat melindungi generasi penerus bangsa dari bahaya HIV/AIDS," ucap Suharno. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi