SUARA INDONESIA

Talkshow Sapa Malowopati, Pemkab Ajak Masyarakat Bojonegoro Akhiri HIV/AIDS

Aji Susanto - 02 December 2023 | 14:12 - Dibaca 1.51k kali
Advertorial Talkshow Sapa Malowopati, Pemkab Ajak Masyarakat Bojonegoro Akhiri HIV/AIDS
Acara talkshow Malowopati dalam rangka memperingati Hari HIV/AIDS Sedunia. (Foto: Aji/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BOJONEGORO - Dalam rangka memperingati Hari HIV/AIDS Sedunia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan bersama Komisi Penanggulangan AIDS mengajak masyarakat untuk bergerak bersama mengakhiri HIV/AIDS tahun 2030.

Ajakan tersebut disampaikan dalam talkshow program SAPA! Malowopati FM, Jumat (01/12/2023)

Salah satu narasumber, Paiman dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Bojonegoro ikut bergerak bersama komunitas untuk mengakhiri HIV/AIDS tahun 2030.  Yakni dengan menempuh jalur cepat 95,95,95 yang artinya orang-orang yang mempunyai risiko terhadap HIV/AIDS mengetahui status HIV/AIDSnya dengan melakukan testing.

Kedua 95 persen orang yang terdiagnosa HIV/AIDS harus menjalani pengobatan, dan 95 persen lagi orang yang menjalani pengobatan HIV/AIDS viralognya tidak terdeteksi lagi. 

Lebih lanjut Paiman menjelaskan, bahwa secara data Kabupaten Bojonegoro ODHIV (orang dengan HIV) sejak awal terdeteksi hingga saat ini yang masih hidup sebanyak 2.770. Dan yang meninggal sebanyak 642 orang. Sedangkan yang masih dalam pengobatan sebanyak 1.668. Dan ODHIV yang putus obat sebanyak 402.

"Hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mendeteksi keberadaanya untuk menjalani pengobatan dan tidak menjadi lagi sumber penularan," ujar Paiman.

“Dalam mencapai terget tersebut perlu kerja sama berbagai pihak. Maka Dinas Kesehatan bersama Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten dan kelompok masyarakat yang peduli HIV/AIDS untuk mencapai target di tahun 2030 nanti,” lanjutnya.

Paiman juga menyampaikan terkait layanan testing HIV/AIDS, Pemkab Bojonegoro mempunyai 35 Puskesmas yang sudah mampu untuk melakukan testing HIV/AIDS. Termasuk 11 rumah sakit. 

Sementara itu, perwakilan dari Komisi Penanggulan AIDS Kabupaten Bojonegoro, Suharto mengatakan, bahwa KPA bersama Dinas Kesehatan melakukan kolaborasi sosialisasi baik promotif maupun preventif dengan berkunjung ke perguruan tinggi dan sekolah menengah atas (SMA) khususnya usia remaja. Tujuannya untuk sosialisasi pencegahan penularan HIV/AIDS. 

"Dari KPA ada program pendampingan yang bernama KEKASIHKU (Kegiatan Kunjungan pemberian Motivasi Orda dan Keluarga) bersama kelompok dukungan sebaya dan kader TBHIV," terangnya.

Suharto berharap di tahun 2024 memaksimalkan pendampingan kepada para ODHIV untuk memberikan suatu pemahaman kepada yang bersangkutan dan keluarga untuk melakukan pengobatan. "Sehingga target eliminasi di tahun 2030 bisa tercapai," tutup Suharto. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Aji Susanto
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya