SUARA INDONESIA

Bupati Trenggalek Resmikan Klinik KMU, Berbasis Sociopreneur

Rudi Yuni - 01 February 2024 | 14:02 - Dibaca 1.88k kali
Advertorial Bupati Trenggalek Resmikan Klinik KMU, Berbasis Sociopreneur
Gus Ipin saat meresmikan klinik KMU, pelayanan kesehatan mata di Trenggalek

SUARA INDONESIA, TRENGGALEK - Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin secara resmi membuka Klinik Mata Utama (KMU) yang berlokasi di Desa Karangsoko depan taman makam pahlawan, Kamis (1/2/2024).

Pusat layanan kesehatan ini merupakan usaha swasta yang juga berbasis sosial. Dengan target nol kebutaan di Trenggalek, program gerakan mata sehat (GEMAS) juga di gagas oleh layanan kesehatan mata tersebut.

"Alhamdulillah, di Trenggalek ada pusat layanan kesehatan berbasis Sociopreneur. Dimana ada usaha swasta berbasis sosial," ucap Gus Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek.

Saat dikonfirmasi Gus Ipin juga mengatakan kedepan juga ada proyeksi menerima pasien peserta BPJS dan juga bisa bekerjasama dengan Pemkab Trenggalek.

Mengingat, di Trenggalek membutuhkan pelayanan kesehatan khusus yang juga penting. Maka akan ada kolaborasi swasta dengan pemkab, dimana pemkab telah memfasilitasi lancarnya izin, dengan testimoni tidak ada masalah dan tidak ribet dalam mengurus perizinan.

"Ini menjadi kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam hal menyediakan akses layanan kesehatan untuk masyarakat," terangnya.

Ditempat yang sama, Uyik Unari selaku Direktur Klinik Mata KMU Trenggalek juga menjelaskan bahwa bersamaan peresmian ini juga melaksanakan bakti sosial operasi katarak gratis kepada 100 pasien penderita dan pembagian 500 kacamata gratis kepada anak-anak. 

"Saat ini sudah kami tangani sejumlah 10 pasien dan akan secara bertahap melakukan pelayanan, " tuturnya.

Uyik juga mengatakan, selain operasi katarak juga ada operasi daging tumbuh dan pemeriksaan kaca mata. Pemeriksaan retina dan khusus mata lainnya juga bisa ditangani dengan alat yang sudah memadai.

Selanjutnya, akan ada kerjasama dengan puskesmas dan setiap saat akan ada program lanjutan. Ini dilakukan karena kebutuhan pelayanan kesehatan mata di jawa timur tertinggi di asia tenggara.

Ada sekitar 4 persen dari jumlah penduduk usia 50 tahun ke atas. Sedangkan 80 persennya adalah layanan kesahatan katarak dimana yang sebelumnya masih bisa di cegah.

"Karena sakit mata ini juga ada beberapa faktor, pertama usia, kedua karena kita hidup di negara tropis yang terkene paparan sinar matahari," tegas Uyik.

Menurut Uyik, apalagi di Trenggalek merupakan wilayah pesisir. Dimana paparan sinar ultraviolet lebih tinggi dan berisiko besar menyebabkan Katarak.

Operasi Katarak merupakan solusi satu-satunya untuk mempercepat pemberantasan kebutaan. Maka kalau keluar rumah harus pakai kaca mata hitam, hal itu bukan karena gaya tapi kebutuhan.

"Maka target kita ada program gemas yakni gerakan mata sehat," imbuh Uyik.

Kedepan Uyik dan tim akan turun pada setiap desa dengan diberikan ilmu untuk mendeteksi gangguan mata sehingga masyarakat yang memiliki gejala dapat layanan kesehatan dengan tepat dan tidak terlambat.

Semoga target nol kebutaan di Trenggalek bisa teratasi, karena dengan adanya pemahaman gejala awal, sedini mungkin bisa memahami gejala terkait penyakit mata.

“Semoga ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam memberikan akses kesehatan mata yang terjangkau serta mengembalikan kualitas penglihatan dalam kondisi terbaik,” tutupnya. (ADV)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV