SUARA INDONESIA

Alokasikan Dana Cukai, DKUPP Kabupaten Probolinggo Sasar Berbagai Sektor Usaha Masyarakat

Lutfi Hidayat - 05 November 2024 | 10:11 - Dibaca 144 kali
Advertorial Alokasikan Dana Cukai, DKUPP Kabupaten Probolinggo Sasar Berbagai Sektor Usaha Masyarakat
Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto didampingi Kepala DKUPP Taupik Alami menyalurkan bantuan alat usaha kepada pelaku UMKM. (Foto: DKUPP)

SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO - Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo terus dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai sektor usaha.

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taupik Alami, menyebut telah menggelontorkan dana Rp.1,1 miliar untuk pembentukan KIHT (Kawasan Industri Hasil Tembakau) di Kecamatan Paiton, yang merupakan salah satu kawasan penghasil tembakau terbesar di Kabupaten Probolinggo. 

KIHT tersebut diyakini akan maksimal dalam memberantas peredaran rokok ilegal, sekaligus dapat menyerap tenaga kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Tujuan pembentukan KIHT adalah untuk menyelamatkan tembakau khas Probolinggo, jadi pengrajin-pengrajin atau IKM tembakau dalam satu wadah. Dengan demikian jati diri tembakau Probolinggo aman,” ungkapnya, Selasa (5/11/2024).

Untuk mendukung pembentukan KIHT tersebut, DKUPP juga memanfaatkan DBHCHT pada program kesejahteraan masyarakat. Hal ini direalisasikan melalui pemberian bantuan alat produksi bagi 89 kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-Kabupaten Probolinggo, dengan anggaran dana mencapai Rp 4,1 miliar.

“Kami berjuang dengan menyentuh sektor-sektor industri kecil. Karena ini merupakan solusi dari pengentasan kemiskinan, termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” terangnya.

Taupik menambahkan, DKUPP Kabupaten Probolinggo juga aktif memberikan pelatihan ecoprint dan pelatihan anyaman tas tali kepada masyarakat dengan jumlah peserta mencapai 400 orang.

Hal itu bertujuan memunculkan wirausaha baru, embrio baru di Kabupaten Probolinggo, dengan harapan dapat menampung banyak tenaga kerja dengan kuseksesan usaha yang dirintis dari nol.

Kegiatan sosialisasi, pelatihan dan pemberian bantuan berupa alat produksi telah diproses dimulai sejak bulan Agustus 2024 sampai dengan Desember 2024.

“Dari hal ini angka pertumbuhan ekonomi cukup meningkat dan pengangguran terbuka berkurang. Kami berharap para penerima bantuan betul-betul menjaga alat usahanya, terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya,” pungkasnya. (ADV)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV