SUARA INDONESIA

Sekda Jabar: Penataan Tata Ruang Harus Berdampak pada Kesejahteraaan Masyarakat

Sugiyanto - 14 November 2024 | 17:11 - Dibaca 149 kali
Advertorial Sekda Jabar: Penataan Tata Ruang Harus Berdampak pada Kesejahteraaan Masyarakat
Sekda Jabar, Herman Suryatman saat puncak Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) di Mason Grand Ballroom, Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (13/11/ 2024). (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANDUNG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman memberi arahan pada puncak Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) di Mason Grand Ballroom, Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada Rabu (13/11/ 2024).

Pada kesempatan itu, Sekda Jabar menyampaikan sektor tata ruang harus berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sektor tata ruang harus bisa menjadi penopang dalam mewujudkan tujuan pemerintahan.

Herman menyebut, terdapat tiga tujuan utama pemerintahan. Antara lain, pertama mewujudkan rakyat sejahtera, kedua pemberdayaan agar rakyat mandiri, ketiga memberikan keadilan.

“Tata ruang sebagai tools (alat) untuk memastikan pembangunan akseleratif, pemberdayaan masyarakat akseleratif, begitupun public services (pelayanan masyarakat) akseleratif,” ucap Herman.

“Ini saya kira yang harus menjadi perhatian kita bersama, tinggalkan ego sektor, bahwa tata ruang adalah salah satu sub sistem dari sistem pemerintahan yang besar,” tambahnya. 

Menurut Herman, sektor tata ruang diharapkan pula mengakselerasi misi Jawa Barat sebagai provinsi termaju di Indonesia. Adapun saat ini Jabar tengah menempuh cita-cita tersebut meski belum tercapai.

Disamping itu, Herman juga mendorong pembangunan Desa/Kelurahan berbasis tata ruang. Dengan begitu perlunya adanya integrasi data spasial dari mulai tingkat desa hingga tingkat pemerintahan lainnya.

“Desa/Kelurahan di Jabar akan kita dorong mempunyai data statistik digital. Maka perlu komunikasi dengan BIG, Badan Informasi Geospasial, kita bisa koordinasi nanti,” ujarnya.

“Kita bisa overlay, nanti data geospasial dan data sektoral berbasis desa, kami berimajinasi Kepala Desa disajikan dashboard, sehingga Kades saat menangani masalah datanya sudah tau,” tandas Herman. 

Sejalan dengan itu, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang meluncurkan platform Wargi Jabar, sebuah Web Penataan Ruang Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) Provinsi Jawa Barat.

Wargi Jabar dibangun sebagai media sistem informasi untuk menunjang penyelenggaraan penataan ruang di Provinsi Jawa Barat yang meliputi sinkronisasi data base penataan ruang.

Adapun pelatihan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang, pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang kewenangan provinsi, serta pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar Bambang Tirtoyuliono, menyebut platform Wargi Jabar adalah salah satu bentuk pelayanan publik di aspek tata ruang.

Pada platform ini terdapat ruang pengaduan bagi masyarakat bila merasa tidak nyaman terhadap suatu penyelenggaraan tata ruang. Selanjutnya, Wargi Jabar akan diintergerasikan dengan Jabar SuperApps Sapawarga agar lebih mudah diakses.

"Jadi bagaimana publik bisa mengakses, mengetahui apakah yang akan dilakukan untuk melakukan usaha itu 'firm' atau tidak dari perspektif tata ruang," kata Bambang.

Selain itu, DBMPR mengembangkan platform ini hingga dapat terintegrasi dengan tata ruang di kabupaten kota se-Jabar. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Sugiyanto
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV