SUARA INDONESIA

Perdana, Pemkab Luncurkan Banyuwangi Festival dengan Konsep Baru di Masa Pandemi

Muhammad Nurul Yaqin - 17 February 2021 | 14:02 - Dibaca 1.95k kali
Budaya Perdana, Pemkab Luncurkan Banyuwangi Festival dengan Konsep Baru di Masa Pandemi
Peluncuran Banyuwangi Festival dengan menampilkan trailer kesenian Banyuwangi, Rabu (17/2/2021).

BANYUWANGI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, telah resmi meluncurkan agenda Banyuwangi Festival. Launching dilangsungkan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan pada Rabu (17/2/2021).

Karena kondisi masih pandemi Covid-19, Pemkab menawarkan konsep baru yakni dengan Colorfull Hybrid Concept. 

Pada peluncurannya itu, sejumlah trailer pertunjukkan ditampilkan. Mulai dari seni budaya seperti tari gandrung, hingga pertunjukan kesenian lainnya.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menjelaskan, konsep hybrid dalam pelaksanaan Banyuwangi Festival yakni memadukan antara event offline dan online.


"Hari ini kita menghadapi situasi sama sekali baru, sehingga kita memulai dengan teknologi baru, cara baru yang disebut dengan colorfull hybrid concept. Kalau ini sukses maka Banyuwangi insyaallah menjadi kabupaten pertama yang menyelenggarakan festival dengan konsep hybrid," ucap Anas usai launching.

Anas menyebut, meski kondisi masih pandemi tidak menyurutkan digelarnya Banyuwangi Festival untuk tetap berlangsung. Pihaknya yakin dengan inovasi baru yang ditawarkan itu, menjadikan solusi terlaksananya agenda tersebut.

"Bagi Banyuwangi konsep hybrid bukan soal keren-kerenan, dulu-duluan. Tetapi karena ini solusi bagaimana agar UMKM kami bisa bergerak, penampilan kebudayaan ini bisa terus berlangsung. Kemudian bisa dilihat oleh masyarakat di seluruh dunia lewat pertunjukan seperti ini," ungkapnya.

Menurut Anas, dengan konsep hybrid masyarakat tetap bisa menikmati dari rumah berbagai pertunjukan yang ada di Banyuwangi Festival. Mulai dari seni budaya, wisata hingga event lainnya.

"Bahkan bukan hanya itu, mereka bisa belanja UMKM dan memilih tempat duduk ketika menonton bisa dari rumah. Misalnya nanti ada konser jazz sama konser festival Gending Banyuwangi, mereka bisa memilih nanti, oh saya duduk disini sudutnya. Jadi bisa mengalami seperti menonton sebuah live konser," cerita Anas.

Anas mengungkapkan bahwa konsep hybrid ini merupakan strategi marketing baru di tengah pandemi, untuk mendongkrak keinginan orang untuk datang ke Banyuwangi.

"Ini tentu akan mendorong orang untuk punya virtual exsperience, dan itu pasti pada waktunya orang ingin datang," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan, masyarakat bisa mengaksesnya di aplikasi Banyuwangi Tourism.

"Orang kapan saja mau lihat pertunjukan hari ini bisa di cek nanti di video-video yang sudah ada (di banyuwangitourism). Di dalam aplikasi ini kita juga bisa foto. Jadi foto di tempat seakan-akan ada di festival itu, karena kita siapin kamera. Dan itu semua menggunakan online atau virtual," ujar Bramuda.

"Sedangkan cara mengakses aplikasinya nanti di Banyuwangi Tourism, tutorialnya di klik keluar baru masuk ke konsep festival. Di festival itulah kita bisa masuk menjelajahi semua apa yang kita inginkan. Saat ini sudah bisa diakses," sambungnya. 

Untuk informasi, peluncuran Banyuwangi Festival dilakukan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno secara virtual, serta dihadiri segenap jajaran Forkopimda dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya