SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mendorong masyarakatnya untuk terus melestarikan berbagai budaya nusantara, yang saat ini mulai memudar karena terkikis oleh perubahan zaman. Salah satunya adalah budaya memakai baju tradisional, yakni kebaya.
Demi merealisasikan hal tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Dewi Khalifah menggagas komunitas "Seneng Akebaya" yang menyasar seluruh perempuan dari berbagai kalangan di Kabupaten Sumenep.
"Saya memang menginisiasi program ini, kepada perempuan di Kabupaten Sumenep. Untuk melestarikan budaya Nusantara," jelasnya, saat ditemui sejumlah media, Rabu (10/5/2023).
Dirinya mengakui, bahwa saat ini tidak sedikit masyarakat yang mulai meninggalkan beberapa pakaian berbau tradisional dan lebih memilih busana dengan motif-motif moderen.
Untuk itu, dirinya ingin perempuan yang ada di Sumenep turut serta dalam kembali menumbuhkan kecintaan masyarakat, khususnya anak-anak terhadap budaya yang telah dimiliki.
Perempuan yang akrab disapa Nyai Eva tersebut menilai, Sumenep memiliki potensi batik yang jika dipadukan dengan desain-desain kebaya moderen, juga akan laris manis di pasaran.
Hal itu bisa dikreasikan, tanpa meninggalkan ciri khas kain batik Sumenep yang menampilkan berbagai kekayaan dari daerah berjuluk Bumi Sumekar tersebut.
"Bisa berkreasi sekaligus menjaga budaya kita, melestarikannya dengan gaya yang baru," katanya.
Lebih jauh, Wabup menyebut dampak dari hadirnya komunitas Seneng Akebaya diharapkan mampu menghadirkan kegiatan yang produktif dan menggugah kreatifitas perempuan Sumenep.
Sehingga dengan demikian, akan menjadi salah satu peluang usaha, yang mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat di wilayahnya.
"Akan sangat berdampak juga pada UKM-UKM di Sumenep," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi