JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Siapa sangka dengan melakukan budidaya tanaman jambu air jenis madu deli, Haksaf Mardon warga Dusun Ngoro Tengah, Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang bisa meraup cuan hingga jutaan rupiah setiap bulannya.
Haksaf Mardon menaman jambu air deli sejak 2 tahun lalu, budidaya itu dilakukannya saat masa pandemi Covid-19. Ada sekitar 44 batang pohon di halaman rumahnya.
Saat ini masuk masa panen, jambu air madu deli hasil budidaya Haksaf Mardon pun banyak diburu pembeli.
Dia mengatakan, jambu air madu deli yang ditanamnya memilik buah yang lebat, rasanya manis dan berbuah besar cocok untuk dimakan sambil bersantai bersama keluarga.
"Kalau panen jambu air ini, biasanya dalam satu minggu (sepekan—red) sekali, jadi buahnya bukan musiman yang selalu ada," terangnya kepada Suaraindonesia.co.id, Kamis (20/07/2023).
Haksaf mengatakan, dari 44 pohon jambu air madu deli, dalam sekali panen bisa menghasilkan sebanyak 15 kg. Harga per-kg dijual Rp. 25 ribu.
"Yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya jambu air madu deli ini perawatan dan benar-benar mengutamakan kualitas rasa. dan Bibitnya diambil langsung dari Medan," ungkapnya.
Untuk proses penanaman dan pembesarannya, diakui Haksaf cukup mudah. Apalagi jenis jambu air ini tidak terpengaruh pada letak geografis lokasi tanah.
"Jadi meskipun dibuat seperti tanamanan buah dalam pot (tabulampot) juga cocok dan di halaman rumah pun bisa," terangnya.
Makruf menambahkan, untuk pemasaran jambu airnya dipasarkan secara online maupun ke pengepul. Selain itu juga dijual secara langsung kepada pemesan yang ada di wilayah sekitar Jombang.
"Pemesan jambu air deli Medan untuk saat ini banyak melayani yang dari lokal itu saja sudah antri menunggu sampai panen selanjutnya jadi harus konfirmasi dulu untuk pesannya," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi