KEEROM - Toleransi tentu sudah menjadi dasar perilaku dalam membangun sebuah peradaban dengan masyarakat yang majemuk. Sikap toleransi sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di Kabupaten Keerom dengan ragam budaya dan perbedaan.
Istilah toleransi merujuk pada sikap saling menghargai satu sama lain. Sejak berdirinya Kabupaten Keerom tahun 2002, nilai toleransi di masyarakat sudah solid dan berdiri kokoh hingga saat ini dimasa kepemimpinan Bupati Piter Gusbager dan Wakil Bupati Wahfir Kosasih.
Keberlangsungan toleransi ini tentu dibutuhkan sebuah komitmen besar antara pemerintah, tokoh agama, masyarakat adat, TNI-Polri dan semua elemen lainnya.
Saat ini Bupati Piter Gusbager sudah menjalankan komitmen tersebut dengan pelayanan yang sangat dinamis dan efektif. Dimana keterlibatan semua agama dan paguyuban dalam kebijakannya sangat baik dan merata atau tidak pilih kasih.
Dalam pantauan suaraindonesia.co.id selama kepemimpinan Bupati Piter Gusbager sejak 2019, begitu banyak program yang melibatkan langsung paguyuban dan agama, seperti kegiatan safari Natal, Safari Ramadhan, bantuan koperasi umat, bantau kendaraan untuk tokoh agama, bantuan semua rumah ibadah dan masih banyak lagi program-program yang lainnya.
Seperti yang sering disampaikan Bupati Piter Gusbager dalam setiap kunjungannya ke masyarakat menjelaskan "Ada tiga pilar penting dalam membangun sebuah daerah, yaitu pemerintah, lintas agama dan masyarakat/adat".
Bukan hanya itu, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Papua itu juga menegaskan "Sebagai mitra penting pemerintah, semua agama di Kabupaten keerom akan mendapatkan perhatian yang sama dari kami (pemerintah). Tidak ada agama yang kami pilih-pilih atau anak emas-kan,".
Apa yang diungkapkan Piter Gusbager memang sudah terbukti, dimana setiap perayaan hari besar keagamaan pasti diberikan perhatian lewat beragam program kegiatan. Misalnya, Safari Natal, Safari Ramadhan, Harai Raya Nyepi, Waisak, Pente Kosta, dan Tahun Baru Imlek.
Komitmen dalam keberlangsungan toleransi di Kabupaten Keerom ini juga tentu bagian dari dukungan dari semua elemen masyarakat sehingga sampai saat ini Kabupaten keerom yang merupakan miniatur Indonesia sangat kondusif dan tenteram.
Melihat kiprahnya ditengah masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan, Piter Gusbager merupakan sosok pemimpin yang pegang teguh nilai toleransi ditengah kemajemukan masyarakat Kabupaten Keerom.
Tentu ini menjadi dasar atau kriteria khusus pemimpin dalam memimpin daerah dengan peradaban masyarakt yang bermacam-macam suku, agama, ras dan budaya seperti Kabupaten Keerom yang dijuluki sebagai miniatur Indonesia di bagian timur yang berbatasan langsung dengan Negara PNG.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi