SUARA INDONESIA

Menengok Sumber Air Kuno Peninggalan Belanda di Madiun, 'Pahlawan' Warga saat Musim Kemarau

Prabasonta/Erik P - 21 October 2023 | 09:10 - Dibaca 2.52k kali
Features Menengok Sumber Air Kuno Peninggalan Belanda di Madiun, 'Pahlawan' Warga saat Musim Kemarau
Membludak dari pagi hingga malam hari, antrean warga Kabupaten Madiun dan Magetan di sumber mata air peninggalan belanda yang berada di Dusun Pintu, Desa Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. ( Foto ; Yoni Setyo R/SuaraIndonesia.co.id )

MADIUN,SuaraIndonesia.co.id - Saat musim kemarau, banyak mata air di Kabupaten Madiun yang mengering. Padahal, kebutuhan air bersih meningkat lantaran sumur warga yang tak mengeluarkan air. 

Namun, sumber mata air kuno di Dusun Pintu, Desa Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun ini masih meluber. Air dari sumber peninggalan zaman kolonial Belanda ini seperti tak pernah habis. Sumber kuno ini menjadi 'pahlawan' menyelamatkan warga yang kesulitan air bersih. 

Tak heran, warga yang datang membludak, mulai pagi hingga malam hari. Datang dari berbagai daerah, Madiun hingga Magetan. Dengan berbagai wadah jurigen dan galon, mereka mengambil air dari sumber ini.  

Belakangan,  jumlah antrean semakin meningkat. Hal tersebut terjadi, akibat sumur warga yang berada di rumah mereka sudah kesulitan untuk mengeluarkan air. Jikalau ada airnya, kondisinya keruh. Tidak layak konsumsi.

Ini diakui oleh Basuki, warga Madiun yang sumur rumahnya mengering. "Kami akhirnya harus mengambil air dari sini," katanya.

Meski tidak ada batasan untuk pengambilan air, tarif yang dipatok pun juga tidak mahal. Dengan setiap pengisian, warga hanya cukup membayar Rp1000,00 per galonnya. Sehingga untuk keperluan sehari-hari, warga dapat sekaligus mengisi serta membawa pulang beberapa galon maupun jurigen. (yoni)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta/Erik P
Editor : Danu Sukendro

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya