JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Drama kolosal yang mengisahkan pemisahan kerajaan kediri panjalu dan jenggala empu bharada yang membelah sungai brantas menjadi dua bagian, ditampilkan dalam event Brantas Arcarita yang digelar di Balai Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (14/09/2023).
Ratusan pengunjung yang datang tampak asyik melihat pertunjukan yang menampilkan perpaduan koreografi serta tari.
Pertunjukan tersebut, menampilkan tari kidhung abipraya dan dilanjutkan dengan pertunjukan sendra empu bharada dari sanggar tari wanudya serta di tutup kesenian campursari.
Koordinator kegiatan brantas acarita, Anton Hariyanto mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan mulai 13 hingga 15 September 2023.
"Nantinya, kreasi mereka bisa kita kolaborasikan dengan UMKM setempat," terangnya saat dikonfirmasi.
Anton mengatakan, kegiatan Brantas Acarita dimulai dari Kota Batu, Kabupaten Kediri hingga Kabupaten Jombang yang merupakan wilayah bagian dari aliran sungai brantas dan di Jombang yang terakhir.
"Kami memilih area yang merupakan daerah yang di aliri sungai brantas. Oleh sebab itu, kita mulai dari Kota Batu, Kediri dan event terakhir di Jombang," paparnya.
Dirinya menuturkan, sungai brantas di wilayah Jawa Timur sangat berikatan erat dengan peradaban. Dengan adanya kegiatan Brantas Acarita ini, ia berharap masyarakat dapat bergotong royong dalam menjaga sungai brantas.
"Terlebih, sungai brantas ini menjadi bagian dari sumber kehidupan bagi masyarakat sekitarnya. Jadi, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat juga andil dalam menjaga sungai Brantas sebagaimana mestinya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Losari, Sutrisno mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi kegiatan ini.
"Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mengetahui sejarah masa lalu yang sudah dilakukan pendahulu kita," paparnya.
"Kami berharap, kegiatan seperti ini bisa diadakan kembali di sini dan lebih besar, sehingga masyarakat akan sangat antusias menanti event Brantas Arcarita ini," tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Yuni Amalia |
Komentar & Reaksi