SUARA INDONESIA

Begini Menurut Yarsis Jatim, RSNU Bondowoso untuk Jadi RS Ibu dan Anak

Imam Hairon - 27 September 2020 | 15:09 - Dibaca 1.73k kali
Kesehatan Begini Menurut Yarsis Jatim, RSNU Bondowoso untuk Jadi RS Ibu dan Anak
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsis) Jawa Timur, Mohammad Nuh ditemani oleh Rois Suryah PC NU Bondowoso saat meninjau RSNU Bondowoso

BONDOWOSO- Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsis) Jawa Timur, Mohammad Nuh menyampaikan ada empat hal yang harus dipersiapkan, terkait perubahan Klinik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RS NU) di Bondowoso untuk beralih menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak NU.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan diantaranya adalah aspek perizinan, aspek fisik atau kesiapan bangunan. Termasuk, fasilitas alat kesehatan, dan sumber daya manusia. 

" Manajemennya harus berubah dan harus dikembangkan lagi," Mohammad Nuh, ketua Yarsis Jatim pada media, Sabtu (26/9/2020. 

Menurut Nuh, manajemen klinik dengan rumah sakit itu sangat berbeda. Karena nanti akan dikawinkan dengan BPJS, asuransi-asuransi. Termasuk soal IT-nya. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden SBY ini berkomitmen untuk mengawal perubahan Klinik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama di Bondowoso beralih menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak. 

" Transisi izinnya telah keluar, selanjutnya akan disiapkan untuk proses pembangunan berikut berbagai kesiapan sumber daya manusia," ungkapnya.

Dia menuturkan, transisi ini dinilai sangat tepat. Karena salah satu yang dihadapi oleh bangsa ini, adalah layanan kesehatan. 

Setelah nanti tercapai, mantan Rektor ITS ini berharap rumah sakit Ibu dan Anak ini juga bisa menjadi rumah sakit modern.

" Mulai dari tata kelola, dan dokter-dokternya. Sehingga, nantinya pun turut juga bisa memberikan pelayanan kabupaten lainnya. Sehingga, disini nantinya menjadi daerah rujukan bagi kabupaten sekitar," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Transisi Alih Status Klinik NU menjadi RS NU, Ahmad Dhafir, mengatakan, pihaknya akan mengorganisir kembali rumah sakit tersebut.

Salah satunya yakni, melakukan pengembangan gedung rumah sakit di lahan sekitar 2 haktar. 

Di sisi lain, pihaknya juga akan memberikan subsidi kepada tenaga medis selama satu tahun sebagai upaya membangkitkan kembali rumah sakit tersebut. 

"Maka kemudian, bahwa yayasan dan beberapa pengurus akan mensubsidi gaji para tenaga medis selama satu tahun mulai bulan ini," kata Ketua DPRD ini. 

Dia menerangkan, izin rumah sakit ibu dan anak telah terbit. Makanya, RSNU itu sudah boleh berpraktek. 

"Maka kami selaku tim transisi ini menyiapkan infrastruktur dan semua tenaga medis untuk segera start,"pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya