SURABAYA - DPRD Kota Surabaya mempertanyakan keabsahan data penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah se-Surabaya.
Meski setiap harinya Pemkot Surabaya telah mengeluarkan informasi bahwasanya angka Covid-19 di Surabaya terus melandai.
Namun, anggota Komisi D DPRD Surabaya, Badrud Tamam masih membutuhkan suguhan data yang secara riil (nyata) dan bisa diterima oleh semua pihak.
"Jangan hanya kita melihat dari angka-angka yang diberikan pemkot tapi kenyataan di lapangan masalah covid ini masih banyak terjadi," kata Badru saat dihubungi suaraindonesia.co.id melalui sambungan seluler, Selasa (24/11/2020).
Jika merujuk ke situs lawancovid-19.surabaya.go.id/ per hari Selasa (24/11/2020) ini, maka jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 59 orang dan pasien sembuh 15.405 orang.
"Tapi jangan sampai masyarakat itu lengah dengan data-data yang diberikan pemkot seakan pasien yang di rumah sakit tinggal 59 (pasien) yang dirawat dan kesembuhan sudah di atas 15 ribu," paparnya.
Kendati begitu, data tersebut masih dipertanyakan oleh Badru Tamam. Pasalnya, hingga detik ini Komisi D tidak pernah mendapat koordinasi laporan atas hasil perkembangan data penyebaran Covid-19 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
"Kita tidak pernah dihubungi (Dinkes) dalam hal-hal seperti ini. Tapi mereka selalu mengatakan seakan-akan semuanya berjalan dengan baik. Sedangkan kita yang melihat di lapangan masih banyak orang-orang yang terkena covid ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan, dengan dana yang begitu besar untuk penanganan Covid-19, maka pemkot harus tetap fokus dalam penangan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan tidak terlena dengan kesibukan menjelangnya Pilkada Surabaya 2020. (lhm)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi