SURABAYA - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang berniat memulihkan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara tatap muka di sekolah sepertinya tidak bisa diganggu gugat.
Pemkot nampaknya sudah yakin dengan keputusan yang dibuat. Meski status penyebaran Covid-19 di Surabaya belum redah sepenuhnya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat Surabaya berada dalam zona oranye.
Berbagai persiapan tengah dilakukan oleh pemkot. Tahap awal, pemkot menggelar tes swab bagi siswa sebelum PBM resmi diberlakukan pemkot pada awal Desember.
Menurut Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, bahwa siswa yang di tes swab tahap awal ini hanya siswa kelas 9 di 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rencananya ada 18 SMP, namun 1 sekolah mengundurkan diri.
"Sebenarnya untuk jumlah pelajar kelas 1 - 3 SMP yakni 12 ribu. Tetapi kali ini swab khusus untuk kelas 3 dengan total 4.896 siswa hari ini dan besok," kata Febri, Rabu (25/11/2020).
Ia menjelaskan, sebenarnya ada 18 SMP yang akan mengikuti tes swab dari pemkot. Namun ada 1 (satu) sekolah yang tiba-tiba mengundurkan diri.
"Seharusnya jumlah siswa 5.222 tetapi satu sekolah yang mengundurkan diri menjadi 4.896 pelajar," sebutnya.
Dari jumlah tersebut, Febri menyebut, jika belum seluruhnya siswa kelas 9 SMP yang di tes swab. Untuk hari ini ada sekitar 2.647 siswa yang sudah di tes swab. Karena itu, tes swab akan dilanjutkan kembali pada Kamis (26/11/2020).
"Ada sekitar 2.249 siswa yang belum swab. Karena kadang ada orang tua yang terkendala tidak bisa mengantar anaknya," jelasnya.
Sebelumnya, pemkot juga menerapkan tes swab kepada para guru dan karyawan sekolah. Hal itu untuk memastikan pada saat PBM akan dimulai semuanya dalam kondisi yang tidak sedang terpapar Covid-19. (lhm)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi