SUARA INDONESIA

Dinas Kesehatan Banyuwangi Imbau Warga Waspadai Abu Vulkanik Gunung Raung

Muhammad Nurul Yaqin - 08 February 2021 | 13:02 - Dibaca 1.29k kali
Kesehatan Dinas Kesehatan Banyuwangi Imbau Warga Waspadai Abu Vulkanik Gunung Raung
Gunung Raung terlihat mengeluarkan asap kelabu dari puncak kawah. Asap erupsi mengarah ke timur. (Foto: Suaraindonesia)

BANYUWANGI- Abu vulkanik dari erupsi Gunung Raung mulai menyebar ke sejumlah wilayah di Kabupaten Banyuwangi. Hingga Senin (8/2/2021) abu vulkanik masih terasa di wilayah Banyuwangi Kota dan sekitarnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengimbau agar masyarakat terutama pengendara roda dua agar berhati-hati dengan melindungi mata, hidung, dan mulut agar tidak terkontaminasi sebaran abu.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono menyampaikan, abu vulkanik berbahaya terhadap kesehatan. Karena mengandung bahan-bahan kasar yang bisa memberikan efek iritasi jika terkena mata dan efek pada saluran pernapasan.

"Kalau hidung dan mulut ini terbuka bisa mengiritasi mukosa hidung dan mulut. Sehingga bisa menyebabkan hal-hal yang merugikan kesehatan. Terutama bagi mereka yang mempunyai faktor alergi seperti asma, abu vulkanik bisa menjadi pemicu," terang dr Rio sapaan akrabnya.

Lebih lanjut Rio menjelaskan, sementara jika abu menempel pada mata dan penanganannya keliru seperti dikucek, bisa menimbulkan perlukaan.

"Perlukaan kalau mengenai kornea mata karena dikucek, akan mengakibatkan gangguan penglihatan. Penglihatan bisa menjadi kabur," kata Rio.

"Untuk itu mata supaya dilindungi. Sementara kalau hidung dan mulut memang mereka sudah punya kewajiban memakai masker," sambungnya.

Untuk diketahui, aktivitas Gunung Raung berdasarkan pantauan 6 jam terakhir yang dilansir dari laman https://magma.esdm.go.id/ bahwa terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.

Secara visual Gunung Raung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 1000-2000 meter dari puncak.

Masyarakat maupun wisatawan diminta agar tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi kawah puncak. Warga juga diminta agar mewaspadai adanya hujan abu.

Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Freddy Dwi Kurniawan menginformasikan bahwa sebaran abu bergerak ke arah timur dengan kecepatan 20 knot. Pada ketinggian permukaan hingga 18 ribu kaki.

"Perkiraan wilayah terdampak antara lain Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Licin, Glagah, Banyuwangi Kota, Kabat, Rogojampi, Blimbingsari, Singojuruh, Sempu, Songgon, sebagian kecil Glenmore, Genteng, Gambiran, Tegalsari, Cluring dan Muncar," sebutnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya