PROBOLINGGO - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus mengupayakan target maksimal vaksinasi boster.
Selain layanan pada fasilitas kesehatan, vaksin boster juga dilakukan dengan menyasar perkantoran di lingkungan Pemkot Probolinggo.
Salah satunya dilakukan di Puri Manggala Bhakti untuk kalangan perangkat daerah dan pegawai setempat, Jumat (04/02/2022).
Koordinator vaksinasi Puskesmas Kanigaran, dr. Santy menyebut respon vaksinasi boster di masyarakat cukup baik.
Ia yakin banyak masyarakat yang telah menunggu untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga tersebut.
Vaksin boster diakuinya memang memiliki efek samping yang umum layaknya vaksin lainnya, seperti nyeri pada bagian yang disuntik, demam serta nyeri otot dan sendi.
Namun pihaknya telah menyiapkan kaplet pereda nyeri dan demam untuk diminum penerima vaksin boster jika mengalami gejala tersebut.
Kasatpol PP Kota Probolinggo, Aman Suryaman yang juga mengikuti vaksinasi boster mengatakan vaksin saat ini menjadi kebutuhan yang harus dilakukan bersama-sama, untuk melindungi diri dari Covid-19 varian baru Omicron.
"Ini adalah kewajiban bagi semua lapisan masyarakat untuk mempersiapkan diri. Karena kita sedang perang melawan Covid-19, terutama varian baru Omicron. Kita semua harus kompak mengikuti vaksin boster untuk melindungi kita semua," ungkapnya.
Mantan Kepala Diskominfo itu menyebut telah melakukan persiapan menerima vaksin boster, seperti sarapan dan istirahat yang cukup untuk mengurangi efek samping vaksin.
"Setelah vaksin tadi menunggu sekitar sepuluh menit, Alhamdulillah tidak ada efek apa pun. Jadi jangan takut untuk vaksin boster, seharusnya kita takut kalau belum divaksin karena resikonya lebih tinggi," imbuhnya.
Capaian vaksinasi Covid-19 Kota Probolinggo berdasarkan data Dinkes P2KB sampai 3 Februari tercatat sebanyak 86,39 % untuk dosis pertama dan 70,94 % untuk dosis kedua.
Sedangkan capaian vaksin ketiga (boster) masih diangka 4,66 % dan capaian vaksinasi anak sebanyak 80,80 %.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lutfi Hidayat |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi