BANYUWANGI - Banyak anak usia sekolah di Banyuwangi terindikasi memiliki gangguan penglihatan.
Seperti hasil pemeriksaan mata yang dilakukan di kereta kesehatan atau KA Rail Clinic dalam rangka Bakti BUMN yang berlangsung di Stasiun Ketapang, Banyuwangi, Jumat (10/3/2023).
Tercatat ada 100 anak SD di salah satu sekolah di Ketapang, mengalami mata minus atau miopia. Mereka adalah pelajar yang masih duduk di bangku kelas 1 hingga 6 SD.
Selain pelajar SD juga terdapat 29 anak SMP yang mengalami penyakit serupa.
Dari proses pemeriksaan mata yang dilakukan terhadap anak-anak usia SD tersebut, mayoritas mengalami minus atau rabun jauh dengan rentang antara 0.25 hingga 6.
Spesialis Mata Ferizal Akbar mengatakan, tingginya anak yang mengalami gangguan mata diakibatkan oleh berbagai faktor. Diantaranya karena terlalu lama menggunakan ponsel atau telepon pintar.
"Pengaruhnya handphone, karena terlalu lama sehingga terkena paparan radiasi ponsel yang mengakibatkan mata menjadi minus," ujarnya.
Ia menambahkan, pada saat pandemi covid-19 kemarin banyak anak usia sekolah mengandalkan gadget untuk belajar daring.
Ditambah anak-anak yang memiliki kebiasaan bermain game di ponsel pintar bisa bertahan dalam waktu berjam-jam.
Konsentrasi yang berlebihan itulah sering membuat mata menjadi tegang dan memicu gangguan penglihatan, akibatnya anak harus menggunakan kacamata.
"Jadi tren anak mengalami mata minus telah ada sejak keberadaan gadget," jelasnya.
Dalam mencegah anak mengalami mata minus, lanjut Akbar, peran penting orang tua sangat dibutuhkan guna membatasi ruang gerak anak dalam bermain gadget.
"Maksimal satu jam itu sudah lama. Terus setelah main ponsel usahakan memejamkan mata dulu selama dua menit supaya meminimalisir efek radiasi dari ponsel ke mata," ungkapnya.
Koordinator Penata Kelola Perusahaan Madya Kementerian BUMN, Teddy Purnama mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian Bakti BUMN di Banyuwangi.
Kegiatan yang berlangsung mulai 7-10 Maret 2023 itu berkolaborasi dengan PT KAI, PTPN XII, PTPN X, dan PTPN XI.
Kegiatan diisi dengan reboisasi, medical check up secara gratis dan bersih-bersih pantai. Dalam medical check up terdapat pemeriksaan gigi, mata dan pemeriksaan ibu hamil.
"Kami juga memberikan sebanyak 600 kacamata minus untuk pelajar dan umum. Rinciannya, 300 kita bagikan saat acara di Kalibaru dan 300 nya lagi di Ketapang," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi