JEMBER - Sungguh memperihatinkan nasib seribu lebih honorer tenaga kesehatan (nakes) Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Betapa tidak, selain statusnya masih banyak belum jelas, hingga hari ini insentif jasa pelayanan (japel) yang ditunggu-tugu sudah tiga bulan tidak cair.
"Ya benar, sudah tiga bulan ini tidak cair. Padahal kami sudah sangat sabar menunggu," ungkap salah seorang perawat asal Balung yang enggan disebutkan namanya, Jumat (07/04/2023).
Padahal, kata dia, japel itu adalah sumber utama satu-satunya yang ditunggu-tunggu.
"Informasi yang kami dapat, katanya masih nunggu Peraturan Bupati (Perbup). Kok tega," ungkapnya dengan nada memelas.
Dirinya mengaku heran, beberapa sektor lain menurut informasi sudah cair.
"Ambuldes sudah, insentif RT/RW informasinya sudah, guru sudah. Ada apa, kok hanya kami yang belum kelar-kelar. Kok melas benar nasib kami," ungkapnya.
Pernyataan senada disampaikan Sekretaris FHTK Jember, Ratih Diah Palupi.
Dirinya membenarkan, jika japel untuk honorer nakes di Kabupaten Jember hingga hari ini belum juga cair.
"Kami belum mendapatkan informasi detail, apa penyebab molornya pencairan japel. Tapi dengan molornya ini, kami sangat menyayangkan," tegasnya.
Aktivitas kesehatan ini mendorong, agar pihak terkait untuk lebih serius lagi memikirkan honorer nakes.
"Perlu anda tahu. Ada rekan sejawat kami, sampai hutang kemana-mana untuk membeli bensin agar bisa berdinas. Belum lagi, kebutuhan anak. Mana nurani anda bapak," ucapnya.
Sebelumnya, Plt.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Koeshar Yudyarto, menanggapi cepat keluhan terkait keterlambatan insentif japel untuk tenaga kesehatan.
Menurutnya, keterlambatan itu terjadi karena ada beberapa faktor, diantaranya karena masih dalam proses administrasi.
Terlambat karena proses perubahan administrasi menuju PKM BLUD," tulisnya menjelaskan, Kamis (09/03/2023) lewat pesan singkat selulernya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi